Karim mengatakan, tulisan klakson miliknya tidak terputar pada satu topik saja.
Ia menulis esai Klakson berdasarkan pengalaman yang ia alami sendiri, pemaknaan dirinya sendiri.
"Jadi tulisan klakson itu sangat subjektif. Sama Seperti kentut sebuah subjektivitas. Kita mungkin senang, tapi orang benci dan tidak senang. Oleh karena itu untuk hidup damai jangan andalkan subjektivitas," kata Karim.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95