Kasus Gantung Diri Dusun Koppe Bone

Dua Kasus Bunuh Diri dalam Sepekan di Bone, Sekretaris Dinkes; Harus Jadi Perhatian

Penulis: Kaswadi Anwar
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Dinas Kesehatan Bone, Yusuf dan Ketua Komisi IV DPRD Bone, Andi Ryad

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Dua kasus gantung diri terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam sepekan.

Total selama Januari hingga Juni 2021 sudah enam kasus bunuh diri terjadi.

Penyebabnya karena depresi dan alami gangguan kejiwaan.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Bone, Yusuf menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut.

Kasus bunuh diri, dikaitkan dengan depresi dan gangguan jiwa.

Oleh sebab itu, maka harus jadi perhatian kenapa depresi dan gangguan jiwa terjadi tengah-tengah masyarakat.

"Ini yang perlu kita cari akar masalahnya," ujarnya Senin (7/6/2021).

Di era teknologi yang semakin terbuka saat ini, persaingan begitu ketat, tuntutan hidup, kebutuhan dan ekonomi semakin tinggi. Dilain sisi, kemampuan masyarakat terbatas 

"Jadi memang tidak menutup kemungkinan kita mengalami stres dari tingkatan ringan hingga berat," ungkapnya.

Maka dari itu, peran masyarakat terutama keluarga sangat penting. Harus bersama-sama membangun keluarga sehat jiwa.

"Sehat jiwa ditandai komunikasi yang hangat antar keluarga. Kemudian ada kegembiraan kepada keluarga, dan ketaatan beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing," ucapnya.

"Jadi perlu saling peduli terutama dalam mengidentifikasi perubahan perilaku, sikap anggota keluarga sebagai tanda awal gangguan kejiwaan," tambahnya.

Dijelaskan Yusuf, untuk mendeteksi dan mengukur tingkatan orang yang mengalami depresi dan gangguan jiwa bisa dilakukan dengan mengisi kusioner.

"Dalam ilmu jiwa cukup mengisi kusioner berkisar 30 pertanyaan. Pertanyaan mengenai bagaimana pola tidur, pola makan dan pekerjaan sehari-hari. Jika dijawab jujur, kita bisa deteksi kejiwaan seseorang," bebernya.

Sementara Ketua Komisi IV DPRD Bone, Andi Ryad Padjalangi mengatakan orang depresi dan alami gangguan kejiwaan ini orang yang alami keputus asaan. 

Oleh karenanya, dia meminta Dinas Kesehatan dan Puskesmas di kecamatan melakukan pendeteksian dini. Setelah itu lakukan konseling.

"Harus dideteksi sini. Ada apa, kenapa bisa depresi. Selanjutnya konseling. Ini dua hal harus dilakukan," tandas legislator Partai Golkar Bone ini.

Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar

Berita Terkini