4 Keuntungan Investasi Reksadana Pasar Uang, Pemula Wajib Tahu!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

instrumen-instrumen investasi yakni saham, Reksa dana, surat berharga negara dan emas.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Salah satu instrumen investasi yang kini semakin ramai peminatnya adalah reksadana pasar uang.

Jenis reksadana ini akan mengalokasikan seluruh dana investasi pada instrumen pasar uang, seperti deposito, obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan sebagainya.

Investasi reksadana pasar uang tergolong reksadana dengan resiko rendah dan return yang rendah pula.

Tak heran ini jadi reksadana yang banyak diminati investor pemula dengan profil risiko konservatif dimana takut kehilangan uang karena fluktuasi pasar sehingga memilih instrumen investasi yang ‘aman’.

Selain itu, ada banyak aplikasi finansial yang menawarkan jenis reksadana ini, seperti pluang yang semakin memudahkan investor untuk memilih instrumen investasi ini.

Karena resikonya yang rendah, banyak yang mengira jika reksadana pasar uang lebih untung atau cuan dari deposito. Demikian rilis diterima Tribun Timur, Jumat (4/6/2021).

Namun, ternyata investasi reksadana pasar uang punya banyak keuntungan dibandingkan deposito lho! Mengapa bisa demikian?

1. Bisa lebih tinggi dari deposito
Keuntungan deposito didapatkan dari suku bunga yang berlaku di awal penempatan dana, berkisar antara 4 persen hingga 6 persen.

Namun, reksadana pasar uang bisa mendapatkan keuntungan lebih tinggi karena dana investasi diputar pada berbagai produk investasi.

Sehingga bisa memaksimalkan keuntungan dibanding hanya meletakkan semua uang di deposito.

2. Minimum investasi lebih rendah
Untuk deposito biasanya ada batas modal disyaratkan sebelum membuka deposito.

Umumnya dimulai dari senilai Rp1 juta. Modal awal juga mempengaruhi return yang didapatkan dimana semakin kecil angka modal, maka returnnya juga kecil.

Beda dari reksadana pasar uang yang bisa dimulai dari nominal rendah, yaitu mulai dari Rp10.00 saja.

Hal ini tentu akan memudahkan Anda untuk mulai investasi.

Selain itu pada reksadana ini tidak ada perbedaan return antara modal yang digunakan, entah itu nominalnya kecil atau besar.

3. Jangka waktu fleksibel
Saat membuka deposito tentu anda memilih jangka waktu untuk deposito tersebut.

Umumnya deposito punya tanggal jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan dan ada denda jika mencairkan deposito sebelum tanggal jatuh tempo.

Hal ini membuat And aharus merencanakan dengan baik jangka waktu deposito sesuai dengan tujuan investasi.

Beda dengan reksadana pasar uang. Anda bisa mengambil dananya kapan saja tanpa dikenakan denda.

4. Pengambilan dana reksadana tanpa denda
Seperti disebutkan di atas, pencairan deposito sebelum tanggal jatuh tempo dapat dikenakan denda yang akan mengurangi jumlah keuntungan yang diharapkan dari suku bunga yang ada.

Hal ini membuat deposito kurang fleksibel soal pencairan dibandingkan rekadana pasar uang.

Hal ini karena Anda dapat mengambil dana kapan saja tanpa jangka waktu sehingga lebih fleksibel.

Selain itu pencairan dananya juga tidak ribet dan semua dilakukan secara online pada aplikasi yang Anda gunakan untuk berinvestasi di reksadana.

Nah itu tadi alasan kenapa reksadana pasar uang bisa lebih cuan dari deposito.

Namun perlu diingat jika investasi reksadana punya resiko kerugian bisa saja menghabiskan sebagian besar modal investasi karena fluktuasi pasar.

Beda dengan deposito yang memiliki return yang jelas di awal dan tidak akan berkurang nilainya selama tidak dicairkan sebelum jatuh tempo.

Jadi Anda tidak bisa serta merta menganggap reksadana lebih baik dibandingkan deposito.

Semua kembali lagi ke tujuan investasi anda miliki.

Akan jauh lebih baik lagi jika anda diversifikasi portfolio investasi dengan memiliki deposito untuk jangka panjang dan reksadana pasar uang untuk jangka waktu pendek di bawah 1 tahun sehingga perputaran uang anda lebih lancar.(*)

Berita Terkini