TRIBUNBONE.COM, LAPPARIAJA - Sebanyak empat kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam enam bulan terakhir ini.
Kasus pertama terjadi, pada Sabtu (31/1/2021) di Dusun Pajelle, Desa Mattoanging, Kecamatan Tellu Siattinge.
Pria inisial IR (32) nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di kamarnya.
Ia diduga mengalami depresi setelah usaha yang dibuat di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak menuai hasil.
Lalu kasus kedua terjadi di Dusun Gemmi, Desa Bengo, Kecamatan Bengo pada Senin (1/3/2021) pukul 17.30 Wita.
Seorang pemuda bernama Irsan alias Iccang meregang nyawa usai gantung diri di kamarnya.
Ia nekat mengakhiri hidup karena depresi. Hampir setahun dia hanya mengurung diri rumah.
Kasus ketiga, terjadi di Desa Pacing, Kecamatan Awangpone pada Selasa (23/3/2021) pukul 18.00 Wita.
Ikayani, perempuan yang menempuh pendidikan di sekolah pelayaran Queen Institut Makassar mengakhiri hidupnya dengan gantung diri dengan seutas tali di kamar orang tuanya.
Jasad perempuan berusia 19 tahun ini ditemukan pertama kali oleh ibunya, Idawati. Ikayani diduga mengalami depresi dan sakit kepala tiga bulan terakhir
Kasus keempat, baru saja terjadi hari ini Rabu (2/6/2021) pukul 10.00 Wita.
Lokasinya di Dusun Benrongeng, Dusun Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja.
Seorang petani berusia 40 tahun bernama Wahid ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon di area perkebunan.
Ipar bernama Hade (45) yang menemukan pertama kali. Dia pun kaget dan segera memberitahukan kepada warga.
Dari foto yang diperoleh, Wahid tergantung dengan sebuah tali yang diikat di pohon dan menjerat lehernya.
Dia tak menggunakan baju, hanya celana pendek berwarna merah dengan garis putih.
Kejadian ini pun menggegerkan warga setempat.
Camat Lappariaja, Bahtiar menuturkan, Wahid belum lama ini menjalani perawatan di Rumah Sakit Dadi Makassar.
Setelah dianggap kondisinya sehat dan sudah normal, dia perbolehkan pulang.
Namun, ia tidak tahu apa yang menyebabkan Wahid tiba-tiba mengakhiri hidup.
"Dua bulan lalu keluar dari Rumah Sakit Dadi Makassar. Sudah sehat dan sudah normal, tapi tidak tahu kenapa tiba-tiba melakukan aksi bunuh diri," tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Wahid memang dari Malaysia bekerja. Itu sudah lama. Saat kembali masih dalam keadaan sehat.
"Sudah lama pulang dari Malaysia. Intinya dia baru keluar dari rumah sakit dua bulan lalu," jelasnya.
Catatan: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Laporan Kontributor TribunBone.com, Kaswadi Anwar