“Saya ingin sekolah setinggi mungkin, tanpa membebani orangtua. Saya juga ingin mengangkat derajat orangtua,” katanya dikutip Tribun Timur, Jumat (14/5/2021).
Ia menjadi pembawa baki bendera pusaka Indonesia dalam peringatan Hari Kemerdekaan ke-63 Republik Indonesia.
Santi adalah siswi kelas II SMAN 3 Gianyar, Denpasar.
Jalannya menjadi polisi ternyata tak semulus dugaannya.
Ada amanah dari orang tuanya supaya Iptu Santi menjadi pekerja kantoran saja.
Namun, jiwa petualangnya menuntunnya masuk Akpol.
Baca juga: Cerita Keberanian Mantan Pembawa Baki Bendera Merah Putih Iptu Santi Bongkar Sabu-sabu 310 Kg
“Saat itu ragu. Orangtua ingin saya kuliah biar menjadi orang kantoran. Namun saya senang petualangan. Akhirnya orang tuanya akhirnya menyerahkan keputasan kepada saya,” ujarnya.
Tahun 2010, dia lolos menjadi taruni Akpol.
Setelah tiga bergelut, maka dia pun lulus dan menjadi perwira berpangkat inspektur satu.
Tak main-main, ia masuk dalam 10 besar terbaik.
Sehingga, Polri pun menempatkannya di Polda Metro Jaya.(*)