Oleh: Supratman Supa Athana
Dosen Sastra Asia Barat FIB Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ada banyak hadis, kisah dan riwayat yang memberikan keterangan bagaimana cara merengkuh kemulian Lailatul Qadar dan tanda Lailatul Qadar.
Banyak riwayat menyebutkan Lailatul Qadar terjadi pada malam ganjil di 10 terakhir Ramadan, terutama pada malam ke-27 Ramadan.
Malam ini, Sabtu (8/5/2021), adalah malam ke-27 Ramadan.
Banyak yang menyebut malam ini adalah malam Lailatul Qadar.
Umumnya orang memahami bahwa kemulian Lailatul Qadar hanya bersentuhan dengan amalan yang bersifat ritual dan asketik seperti baca quran, zikir, sholat dan berdoa.
Ternyata, selain itu Lailatul Qadar dapat juga diraih melalui amalan sosial, seperti; bersedekah, berinfaq, membantu orang, penelitian, belajar, dan lain-lain.
Hal itu tergambar pada dialog Nabi Musa dengan Allah SWT yang dikisahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Nabi Musa (saw) dalam munajatnya dengan Tuhan, berkata, “Ilhai, aku ingin dekat dengan-Mu.”
Tuhan berkata, “Aku dekat dengan mereka yang sibuk bermunajat kepada Tuhan di malam Lailatul Qadar.”
Musa, “Ilahi, aku mengharapkan belas kasih-Mu.”
Tuhan, “Belas kasihku meliputi bagi mereka yang menunjukkan belas kasihnya kepada orang miskin di malam Lailatul Qadar.”
Musa, “Ya Ilahi, aku memohon izin agar dapat menyeberang jalan shiratul-mustaqim.”
Tuhan, “Izin ini diberikan bagi mereka yang bersedekah di malam Lailatul Qadar.”
Musa, “Ilahi, aku merindukan pohon dan buah dari surga.”
Tuhan, “Ini adalah berkah bagi mereka yang tenggelam dalam pemujaan dan pemulian kepada-KU di malam Lailatul Qadar.”
Musa, “Ya Ilahi, aku mencari keselamatan dari api neraka.”
Tuhan, “Keselamatan adalah untuk mereka yang mencari pengampunan pada malam Lailatul Qadar.”
Musa, “Ya Ilahi, aku memohon keridhoan-Mu.”
Tuhan, “Keridhoanku terpikat pada orang yang melakukan salat dua rakaat di malam Lailatul Qadar.”
Kenyataan itu dapat dipahami bahwa syariat dan jalan agama menyediakan banyak pilihan dan cara untuk mendapatkan kemulian.
Kemulian mendekatkan diri pada Tuhan tersedia banyak fasilitas.
Banyak hal yang dapat dipahami dengan kenyataan seperti itu, diantaranya;
1. Agama sejati tak mengenal paksaan.
2. Humanis (menjaga hubungan baik dan menghormati manusia) adalah salah bentuk perilaku yang mendapat ganjaran kebaikan yang berlipat ganda.
Cara lain untuk merengkuh Lailatul Qadar, ”Barangsiapa membaca dua surah Ankabut dan Rum di bulan Ramadan, pada malam dua puluh tiga, saya bersumpah demi Tuhan bahwa dia penghuni surga dan saya tidak akan pernah membuat pengecualian di pernyataan ini dan saya tidak takut bahwa Tuhan akan menulis sebagai dosa atas sumpah ini adalah orang berdosa dalam sumpah ini. Kedua surat tersebut memiliki posisi dan status yang tinggi di hadapan Tuhan,” kata Imam Sadiq.
Nabi Suci (damai dan berkah Allah besertanya) bersabda, “Barang siapa salat dua rakaat di malam Lailatul Qadar dan membaca Surah Tauhid tujuh kali dalam setiap rakaat setelah hamdalah, dan tujuh puluh kali setelah salat. Setelah itu berdoa memohon ampun dan pertobatan kepada Tuhan. Sujud yang lama semoga Tuhan dapat mengasihani Anda dan orang tua Anda, dan mengirim malaikat untuk mencatat perbuatan baiknya untuk satu tahun lagi, dan menugaskan malaikat untuk menanam pohon untuk Anda di Surga.”(*)