Pasukan Setan

ALASAN Mengapa KKB Papua Sulit Diberantas Meski Prajurit TNI Sudah Memburu, Simak Penjelasannya

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alasan mengapa KKB Papua sulit diberantas meski TNI sudah memburu, simak penjelasannya. KKB sampai saat ini meresahkan.

Salah satu pasukan elite TNI yang siap ditugaskan ke Papua adalah TNI dari Yonif 315/Garuda.

Pasukan elite TNI ini berjuluk ‘pasukan setan’yang akan ditugaskan untuk memberantas KKB Papua.

Diketahui baru-baru ini, para prajurit Yonif 315/Garuda telah dilatih menembak runduk atau Sniper.

Latihan ini guna mempersiapkan Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan ( Satgas Pamrahwan) di Papua.

Pasukan Setan memiliki kemampuan mengendus dan melacak musuh dengan baik.

Mereka dikenal setiap menjalankan operasi senyap dengan sempurna. Jago memanjat karena latihan mereka di gunung.

Sehingga tim ini dinilai cocok menyerang KKB yang menjadikan pegunungan sebagai markas.

Hebatnya lagi, mereka disebut ketika melakukan latihan, satu sama lain tidak saling kenal nama.  Ini membuat pasukan ini tidak terlihat dan terdeteksi juga menakutkan di medan perang seperti Kopassus.

Lantas mengapa KKB masih sulit dipadamkan meski Indonesia telah mengerahkan prajurit TNI untuk melawannya?

Menurut pengamat intelijen Ridlwan Habib, yang dikutip dari Kompas.com, setidaknya ada tiga faktor yang membuat KKB begitu perkasa.

Pertama faktor taktikal geografis yang lebih sulit dan menantang ketimbang faktor KKB itu sendiri.

"Situsai geografis di papua vegetasinya, kemudian hewan-hewan yang ada di sana membuat mereka lebih kuat bertahan daripada pasukan pemukul TNI dan Polri yang mengejar," kata Ridlwan.

Kedua, perlindungan dari tokoh lokal, setempat dari kepada anggota KKB Papua juga menjadi salah satu alasannya.

Anggota KKB  diberikan tempat berlindung di wilayah, yang mendapat perlindungan kelompok adat di tengah pengejaran aparat.

"Ada beberapa oknum tokoh, yang ternyata melindungi KKB misalnya beberapa waktu lalu, ada pendeta yang menyuplai senjata untuk KKB," jelas Ridlwan.

"Jadi problem juga, karena di sana masih ada oknum tokoh masyarakat adat yang masih melindungi orang-orang KKB itu, jadi makin susah untuk dikejar," katanya.

Halaman
123

Berita Terkini