Oleh
Supa Athana
Dosen FIB Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Anas bin Malik adalah asisten rumah tangga di rumah Rasulullah selama bertahun-tahun. Anas bin Malik mendapat kehormatan, kemuliaan, dan keberkahan bertugas sampai hari terakhir kehidupan Rasulullah.
Dapat dikatakan bahwa Anas bin Malik salah seorang sahabat yang lebih akrab dengan akhlak dan kebiasaan pribadi Nabi SAW di antara para sahabat lainnya.
Dari Anas bin Malik terungkap menu buka puasa Rasulullah yang sangat sederhana.
Disebutkan, Anas bin Malik tahu betul betapa sederhana dan bersahaja cara hidup Nabi SAW.dalam hal makanan dan pakaian.
Pada hari-hari ketika Nabi SAW berpuasa, seluruh menu buka puasa Rasulullah tersedia untuk buka puasa dan sahur hanya berupa susu atau sirup dan atau semacam sup sederhana.
Lebih sering menu buka puasa Rasulullah sederhana tersebut disiapkan secara terpisah.
Untuk buka puasa hanya minum susu saja dan untuk sahur cukup dengan sup saja.
Menu buka puasa Rasulullah lebih sering satu macam makanan atau minuman saja.
Bahkan kadang-kadang juga Rasulullah cukup satu kali makan dan berpuasa di hari yang sama.
Suatu malam, seperti biasa, Anas bin Malik menyiapkan segelas susu plus cemilan sederhana untuk menu buka puasa Rasululah.
Tapi kala itu Nabi SAW tidak sempat untuk buka puasa di rumahnya.
Malam pun beranjak larut namun Nabi SAW belum jua kembali.
Anas bin Malik yakin Nabi SAW telah memenuhi permintaan beberapa sahabat untuk berbuka puasa di rumah mereka.
Makanya, Anas bin Malik sendiri yang melahap makanan yang telah disiapkannya untuk menu buka puasa Rasulullah.
Belum kering betul mulut Anas bin Malik lepas santap makanan itu, Rasulullah pun tiba bersama dengan seorang sahabat lainnya.
“Di mana yang Mulia Rasulullah berbuka puasa magrib tadi? tanya Anas bin Malik kepada sahabat yang datang bersama Rasulullah:
"Kami belum berbuka puasa," kata sahabat tersebut.
Beberapa masalah terjadi sehingga kedatangan mereka tertunda.
Mendengar keterangan tersebut, Anas bin Malik sunggguh menyesal dan dihinggapi rasa malu bak seluruh isi alam menerpa tubuhnya.
Malam itu tak ada lagi persediaan makanan yang dapat Anas bin Malik siapkan untuk Rasulullah.
Siaga, Anas bin Malik menunggu Nabi SAW untuk meminta makanan, dan pikir Anas bin Malik moment itu akan dimanfaatkannya untuk meminta maaf kepada Rasulullah.
Namun Rasulullah memahami apa yang terjadi dengan melihat tak ada makanan atau minuman yang tersedia.
Rasulullah pun tidak menyinggung dan membicarakan tentang makanan dan minuman. Rasulullah lebih memilih tertidur dengan rasa lapar dan dahaga.
"Rasulullah tidak pernah menceritakan peristiwa malam tersebut sepanjang hidup beliau dan tidak pernah mengutarakan kepadaku,” kata Anas bin Malik.(*)