Natalina tak punya pilihan, dia harus lari meninggalkan suaminya yang berlumuran darah.
Dan dia memilih ke rumah tetangganya untuk bersembunyi.
"Pas saya sembunyi, Pak Pendeta datang. Saat itu KKB juga sudah melarikan diri. Saya tidak sempat lagi melihat suami saya karena kami dengan cepat dievakuasi," ujarnya.
Trauma dengan kejadian itu, Natalina mengaku takkan kembali ke Papua.
"Saya sudah tidak mau kembali kesana, masih trauma sampai sekrang," ungkap Natalina.
Apalagi, rumah mereka di Distrik Beoga telah rusak parah.
Sekolah tempat ia dan suaminya mengajar sebagai guru honorer juga telah ludes dibakar KKB.
"Sudah tidak ada apa-apa di sana, rumah dan tempat saya bekerja dirusak bahkan dibakar, jadi untuk apa juga kami kembali," ujarnya.