Bom di Gereja Makassar

Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri itu Sejenis Kadrun, DS: Kok Banyak yang Ngamuk2 ya? Apa Jenisnya Sama?

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wajah terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar (Dok Polda Sulsel) dan Denny Siregar (Cokro TV).

TRIBUN-TIMUR.COM - Pegiat media sosial Denny Siregar mengatakan pelaku bom bunuh diri itu sejenis kadrun.

Pernyataan Denny Siregar menyusul adanya aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Diketahui, aksi bom bunuh diri terjadi di depan Gereja Katedral Makassar, Jl Kajaolalido Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.30 WITA.

"Kadrun kelakuannya ada2 aja.. pengen maki rasanya," tulis Denny Siregar, Minggu (28/3/2021) pukul 11.54 siang, seperti dilansir Tribun-timur.com.

Cuitannya disertai artikel berita terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Cuitan Denny Siregar langsung dibanjiri komentar netizen.

Ada yang pro, ada pula yang kontra.

Denny Siregar pun langsung menanggapi melalui postingan selanjutnya.

"Gua sebut yang bom bunuh diri itu sejenis kadrun, kok banyak yang ngamuk2 ya ?

Apa jenisnya sama ? (emoji tertawa sambil menutup mulut)," tulis Denny Siregar, Minggu (28/3/2021) 6.48 malam.

Keterangan jenderal Listyo Sigit Prabowo soal kasus Bom di Gereja Makassar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan perkembangan terbaru kasus Bom di Gereja Makassar.

Ternyata salah satu terduga pelaku yang Tewas di TKP terindetifikasi pernah beraksi di Dholo, Filiphina tahun 2018.

Jaringannya terkait dengan 20 tersangka teroris yang diangkut dari Makassar ke Jakarta beberapa waktu lalu.

Kapolri dan Panglima TNI terbang ke Makassar malam-malam untuk meninjau langsung TKP di Gereja Katedral Makassar.

Empat orang diamankan polisi terkait bom bunuh diri tersebut.

Hal itu disampaikan langsung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, saat meninjau lokasi ledekan, Minggu (28/3/2021) malam.

Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan, ke empat orang itu diduga kuat memiliki kaitan dengan pelaku bom bunuh diri.

"Kita juga sudah mengamankan empat pelaku yang berkaitan dengan kejadian ini," kata Jenderal Polisi Listyo.

Salah satu pelaku berinisial L, kata dia, berkaitan dengan 19 teroris JAD yang ditangkap di Sulsel.

"Pelaku ini adalah bagian Kelompok beberapa waktu lalu, JAD yang kurang lebih 20 kita amankan, juga pernah beroperasi di Solo," kata Jenderal Listyo .

Pihaknya juga mengaku telah memerintahkan Densus 88 untuk mengusut tuntas kasus itu.

"Saya sudah perintahkan Kadensus untuk mengusut tuntas kasus ini sampai ke akar-akarnya," ujarnya.

Bahkan, orang nomor satu di jajaran Kepolisian Republik Indonesia itu, juga memerintahkan untuk menindak tegas pelaku lainnya.

"Saya sudah perintahkan, lakukan yang bisa dilakukan, berikan tindakan tegas," ucapnya.

Ledakan di Gereja Katedral itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Seorang pria dan seorang wanita. Diduga suami istri.

Dua orang itu diduga kuat pelaku utama. Selain itu, juga terdapat 19 orang luka.

Nama-nama Korban yang dirawat di RS Akademis:

1. Tuti (30);

2. Wenti (35);

3. Asni (29);

4. Betty;

5. Kris;

6. Karina;

7. Valeria; dan

8. Edel Lina.

Satu diantara delapan korban diperbolehkan pulang karena mengalami luka ringan.

Sementara tujuh lainnya masih mendapat perawatan medis. (*)

Berita Terkini