"Ini atas permintaan panitia, kami amankan enam orang dan sekarang masih dalam pemeriksaan. Ada miskomunikasi di antara mereka, kemudian ada yang membanting kursi," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta pada Rabu (24/3) pagi.
Meski terjadi kericuhan, untungnya tak ada korban luka akibat peristiwa tersebut. Atas insiden kericuhan ini, Yogi mengatakan bahwa HMI bertanggung jawab penuh atas segala kerusakan sarana dan prasarana gedung Islamic Center, Surabaya, tempat kongres berlangsung.
"Yang pecah akan menjadi tanggung jawab kami," tutur dia.
Setelah kericuhan reda, Kongres HMI itu kemudian dilanjutkan kembali pada Rabu (24/3) dengan agenda sidang penyelesaian sidang pleno 2 atau penyampaian laporan pertanggungjawaban dari Pengurus Besar HMI kepada para peserta.
"Sampai selepas subuh tadi, kegiatan kongres masih berjalan dengan agenda pembahasan pleno kedua menuju ketiga," ujar Irjen Nico.
Adapun pemilihan Ketua Umum PB HMI akan dilakukan pada sidang pleno ke-4. Dari informasi yang dihimpun Surya (Tribun Network), ada 26 orang yang mendaftar sebagai kandidat ketua umum PB HMI. Masing-masing dari mereka saling menawarkan gagasan.
Dari puluhan kader yang mendaftar untuk menjadi pimpinan organisasi kemahasiswaan tersebut, sejumlah nama disebut sebagai kandidat potensial menjadi Ketua Umum PB HMI.
Beberapa nama paling banyak disebut-sebut dan memiliki sejumlah dukungan sebagai kandidat ketua umum adalah Raihan Ariatama dari Bulaksumur Sleman.
Kemudian Muh Nuraris Shoim dari Yogyakarta, dan Rahim Key dari Jakarta Pusat Utara.
Dari penjelasan panitia, mekanisme pemilihan ketua umum akan dilakukan dengan dua kali putaran. Pada putaran pertama, puluhan nama itu nantinya akan mengerucut.
Febriyandi seorang peserta kongres dari perwakilan Cabang Padang mengungkapkan dalam kontestasi di organisasi pemilihan ketua itu akan banyak menitikberatkan pada pertarungan gagasan.
Apalagi, organisasi menjadi ladang proses. "Gagasan yang rasional, menjadi solusi bagi masa depan," terangnya.(*)