Pernyataan Gibran terkait itu sempat memunculkan kontroversi di tengah masyarakat.
Abdul mengatakan penyampaian Gibran dalam pidato masih terlihat kaku dalam momen pelantikannya.
Intonasi bicara menjadi satu poin yang menjadi perhatian dalam penyampaian tersebut.
"Intonasinya kurang emosional kelihat datar,
walaupun berusaha mengeraskan suara saat menyampaikan hal penting. Kurang alamiah, agak terlihat kaku," katanya.
Kekauan dalam penyampaian pidato, sambung Abdul, karena pribadi Gibran yang cenderung introvert.
Berbicara di khalayak menjadi satu tantangan bagi dirinya.
"Gibran harus belajar lebih spontan dalam komunikasi sosial politik.
Lebih spontan, lebih banyak membuka diri, komunikasi dengan banyak orang," tutur Abdul.
Cara tersebut bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan orasi Gibran ke depannya.
"Termasuk mengartikulasikan kata-kata, pesan yang natural dan enak. Itu akan memperkuat karakternya," ucapnya. (*)