TRIBUN-TIMUR.COM- Mertua korban Penembakan Cengkareng, Marupa Rumahorbo menyesalkan aksi Bripka CS atau Bripka Cornelius Siahaan menembak tiga korban di Cafe RM hingga tewas.
Dikutip dari Tribun Jakarta dengan Judul Berita Isak Tangis hingga Penghormatan Anggota TNI Iringi Pengambilan 3 Jenazah Korban Penembakan Bripka CS, Ia kehilangan menantunya, Doran Manik yang bekerja sebagai kasir di kafe tersebut.
Saat proses pengambilan jenazah Doran Manik, Marupa tidak hanya berharap Bripka CS mendapat hukuman setimpal.
Ia juga menuntut pelaku memperhatikan anak korban.
"Cuman saya minta agar anak diperhatikan. Karena korban adalah tumpuan keluarga," ucap Marupa.
"Kalau bapaknya meninggal anaknya mau makan apa? Perlu (biaya) sekolah," ia menambahkan.
Doran merupakan tulang punggung keluarga meninggalkan dua anak laki-laki dan satu perempuan masih kecil.
Anak laki-laki tertua Doran yang tercatat siswa kelas 5 SD berusia 11 tahun.
Anak kedua berusia 9 tahun, sementara anak perempuan berusia 2 tahun.
"Makannya saya harap siapa pun yang melakukan (penembakan) ini agar tanggung jawab menyekolahkan anak-anaknya, itu permintaan keluarga," ujarnya.
Baca juga: Korban Penembakan Cengkareng Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat Tinggalkan 2 Anak Masih Kecil-kecil
Baca juga: Terungkap Fakta Korban Penembakan Cengkareng Pratu Sinurat Bukan Bertugas Sebagai Prajurit TNI
Tak hanya itu, anggota Kostrad TNI AD Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat (30) juga meninggalkan 2 anak masih kecil-kecil.
Jenazah Pratu Martinus Riski Kardo Sinurat adalah korban berdarah Penembakan Cengkareng dibawa meninggalkan Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Kamis (25/2/2021) malam.
Jenazah ayah dua anak langsung diterbangkan ke Medan.
Saat penghormatan terakhir, Dandenma Kostrad Kolonel Inf Wahyu Dili Yudha Irawan tampak hadir bersama sejumlah personel Kostrad TNI AD lainnya.
Istri Pratu Martinus, Ledy Harti Simamora (29) yang mengenakan kaos warna oranye tampak menangis histeris saat ikut menaiki mobil jenazah pembawa peti jenazah suaminya.