TRIBUN-TIMUR.COM - Anaknya tewas ditembak polisi Brigadir Cornelius Siahaan, cukup ini permintaan ayah Feri Saut Simanjuntak.
Aksi brutal polisi mabuk Brigadir Cornelius Siahaan di RM Cafe, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021), menyebabkan 4 orang tertembak.
Sebanyak 3 orang tewas dan 1 orang luka.
Salah satu korban tewas adalah bar boy RM Cafe, Feri Saut Simanjuntak.
Nur Santoso atau yang lebih akrab dipanggil Seno mengenal Feri Saut Simanjuntak, sebagai sosok yang baik dan tak pernah memiliki masalah dengan orang lain.
Seno mengaku telah kenal dengan Feri Saut Simanjuntak selama bertahun-tahun.
"(Feri) baik sama orang, nggak pernah bermasalah yang saya tahu selama saya berteman sama dia, kalem orangnya," kata Seno dalam rekaman yang diterima Kompas.com, Jumat (26/2/2021).
Namun, Seno mengaku sudah lama tak bercengkerama dengan Feri Saut Simanjuntak sebab kesibukannya.
"Udah jarang ketemu, paling kalau berangkat kerja aja saya panggil 'Woi, Tak', saya kan manggilnya 'Tak' dari (nama belakang Feri), Simanjuntak," ungkap Seno.
Seno mengaku tahu kabar kepergian Feri Saut Simanjuntak dari televisi dan warga sekitar.
"Ada kejadian begini saya nggak tahu sama sekali siapa yang jadi pelakunya, kenapa motifnya, saya nggak tahu," kata Seno.
"Siapa pelakunya, siapa yang lain-lainnya, saya nggak tahu, yang saya kenal cuma Feri Saut Simanjuntak ini," lanjutnya mengatakan.
Lilis, tetangga dari ibu mertua Feri Saut Simanjuntak, menyatakan Feri Saut Simanjuntak sering datang untuk berkunjung.
Ia mengenal Feri Saut Simanjuntak sebagai sosok yang pendiam.
"Feri pendiam, tapi baik banget orangnya," kata Lilis, ketika ditemui Kompas.com, Jumat.