"Ya kalo mau liat pagi-pagi. Kadang kalo pagi saya lewat keliatan, cuma emang ga sejernih ini, mungkin ini pas awan lagi cerah, jadi keliatan jelas," kata Yayat ditemui di lokasi, Kamis (18/2/2021).
Menurut dirinya, pemandangan seperti ini bagi warga yang biasa melintas di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran terlebih di pagi hari dan cuaca cerah sudah dianggap biasa, karena memang begitu adanya.
"Sayang aja lagi mendung. Coba aja dateng pagi pagi tapi kalo pas cerah pasti keliatan kok, ngak usah naik gedung juga keliatan walau cuma ujungnya, kalo mau jelas ya dari tempat tinggi," katanya.
Klarifikasi Ari Wibisono
Menanggapi tudingan bahwa foto karyanya tersebut sebagai rekayasa, Ari Wibisono memberikan klarifikasinya melalui akun Instagram pribadinya.
Ari bahkan menyayangkan ada komentar dari fotografer senior Arbain Rumbey yang ikut-ikutan menuding bahwa penampakan gunung itu hanya tempelan.
Ia pun mengaku langsung menyerahkan hasil file asli jepretannya itu kepada fotografer Rifky Widianto untuk dianalisa.
"Klarifikasi Saya Terkait Foto Gunung Gede Pangrango di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran Jakarta Pusat.
Yang sangat saya kecewakan ada Fotografer Senior memberikan statement bahwa Foto Saya " TEMPELAN" Gunung Gede Itu Tempelan.
Baik saya berkolaborasi dengan mas Rifky Widianto @rfkyw dengan memaparkan file Asli Jepretan saya.
Hasil Kerja Keras dan mengabarkan kepada warga Jakarta tentang Kondisi #JakartaLangitBiru," tulis Ari Wibisono melalui akun Instagram, Rabu.
Sementara itu, dari olah digital yang dilakukan Rifky Widianto, menyatakan bahwa foto tersebut bukan tempelan.
Rifky memastikan foto tersebut asli dan diambil dengan menggunakan teknik fotografi tertentu.
"Nahh yang lagi viral nihh, fotonya mas @wibisono.ari , setelah foto Gede Pangrango yang di foto dari Kemayoran dan dibilang gunungnya tempelan.
Spontan saya minta dikirimin foto aslinya untuk liat exif/ metadata. Sebetulnya karena saya sering motret gunung Gede Pangrango dari kota Jakarta dan bagi saya bukan jadi hal baru.