TRIBUN-TIMUR.COM- Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa ternyata pasih berbahasa Inggris.
Bahkan, perwira US Army atau Tentara Amerika Serikat manggut-manggut di depan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Itu terjadi ketika Jenderal TNI Andika Perkasa, menerima audiensi Kepala Kantor Kerja Sama Pertahanan Kedubes AS terkait latihan bersama.
Kepala Staf Perisai Garuda Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa menerima audiensi Kepala Kantor Kerja Sama Pertahanan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Kolonel Ian Francis, Direktur Kerja Sama Latihan, Mayor Matthew Gross, dan Atase Darat Kedutaan Besar Amerika Serikat, Mayor Brian Vega.
Dalam pertemuan tersebut, Jenderal TNI Andika Perkasa didampingi Asrena Kasad, Asintel Kasad, Aslat Kasad, dan Aslog Kasad membahas tindak lanjut rencana latihan bersama antara US Army dan prajurit TNI Angkatan Darat.
Prajurit Amerika Serikat akan tiba di Indonesia sekitar bulan Februari dan menjalankan latihan bersama dalam program Garuda Shield.
Dijelaskan oleh Kolonel Ian Francis, pasukan pertama US Army akan berada di Indonesia hingga bulan Juni.
“Kemudian pasukan lainnya akan menggantikan pasukan pertama untuk membuat unit khusus di Garuda Shield. Kami akan menemani mereka dengan baik selama yang kami bisa, ”imbuhnya.
Latihan bersama akan dilakukan di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dengan beberapa tahapan dan melibatkan beberapa Batalyon Angkatan Darat.
Calon Panglima TNI
Roda regenerasi di tubuh Tentara Nasional Indonesia kembali bergerak.
Perlahan tapi pasti, generasi lulusan akademi tahun 1986 mulai digantikan.
Kecuali jabatan Panglima TNI yang masih dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto (AAU 1986), jabatan Kepala Staf Angkatan kini sudah beralih.
Selama ini, alumni tahun 1986 boleh dikatakan mendominasi jabatan jabatan strategis di TNI.
Hanya di TNI Angkatan Darat, jabatan KSAD tidak dipegang angkatan 1986, tapi langsung beralih dari Jenderal Mulyono (Akmil 1983) kepada Jenderal Andika Perkasa (Akmil 1987).
Untuk TNI AL dan TNI AU, Presiden Joko Widodo telah melantik Laksamana Yudo Margono (AAL 1988) dan Marsekal Fadjar Prasetyo (AAU 1988) menjadi KSAL dan KSAU.
Yudo menggantikan Laksamana Siwi Sukma Adji (AAL 1985), sementara Fadjar menggantikan Marsekal Yuyu Sutisna (AAU 1986). Siwi dan Yuyu akan memasuki masa pensiun, yang berarti untuk TNI AL dan TNI AU, alumni akademi angkatan 1987 sudah terlewati.
UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI pasal 14 ayat 2 menyebutkan Kepala Staf Angkatan diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Panglima.
Ayat 3 menyebutkan Kepala Staf Angkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diangkat dari Perwira Tinggi aktif dari angkatan yang bersangkutan dengan memperhatikan jenjang kepangkatan dan karier.
Setelah pergantian ini, pertanyaan selanjutnya adalah siapa calon panglima TNI pengganti Marsekal Hadi.
Dari sisi usia KSAD Jenderal Andika Perkasa kelahiran 21 Desember 1964, pada November 2021 nanti berusia 57 tahun masih memenuhi syarat jadi calon panglima TNI.
KSAL Laksamana Yudo Margono kelahiran 26 November 1965 dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo kelahiran 9 April 1966, juga memenuhi syarat.
Presiden akan mengajukan nama Panglima TNI kepada DPR pada November 2021, saat Marsekal Hadi memasuki masa pensiun di usia 58 tahun.(kompas.tv/tribun-timur.com/hasim arfah)