TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Gelandangan, pengemis (Gepeng) serta anak jalanan (Anjal) masih ditemui di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Mereka biasanya ditemui di simpang empat Jl Ahmad Yani - Jl Besse Kajuara tepatnya di dekat Kantor Dinas Kesehatan.
Selain di jalan, Anjal dan Gepeng biasa ditemui di usaha warung kopi dan cafe.
Mereka menunggu belas kasih warga yang merasa iba dan memberikan sejumlah uang atau bantuan lainnya.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bone, Arnina menyatakan, Anjal dan Gepeng di Bone bukan orang asli Bone.
"Mereka ini bukan orang Bone. Mereka dari luar. Ada dari Jeneponto, Makassar dan Sulawesi Tenggara," katanya Rabu (20/1/2021).
Ia menuturkan, pihaknya telah berulang kali mengembalikan para gepeng dan anjal ke daerahnya masing-masing.
Namun tak berselang lama usai dikembalikan, mereka datang lagi di Bone.
"Pernah diamankan di Polsek Tanete Riattang. Kita kasi kembali ke daerahnya dan diberi uang, tapi datang lagi mengamen dan meminta-minta. Bahkan, pernah ada dipanggil orang tuanya kemudian dibawa ke Makassar, besoknya datang lagi," tuturnya.
Menurut Arnina, keberadaan gepeng dan anjal di Bone diduga teroganisir. Memiliki bos.
"Susah di sini, pengemis ada bosnya. Ada yang perintah," ujarnya.
Untuk pembinaan anak terlantar, khususnya putus sekolah di Makassar, Maros dan Bulukumba .
"Mereka dibina dan dilatih keterampilan di sana. Setelah selesai baru kita beri bantuan," ucapnya.
Laporan Wartawan TribunBone.com, Kaswadi Anwar