Ribuan Pengungsi Terancam Kelaparan
Ribuan pengungsi terancam kelaparan di beberapa Desa Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Mereka menempati tenda tenda darurat yang dibuat secara swadaya oleh masyarakat pasca gempa 6,2 SR mengguncang wilayah itu.
Salah satunya di Desa Mekkatta Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.
"Sampai saat ini belum ada bantuan pemerintah yang masuk. Yang ada hanya bantuan para relawan mandiri, " kata Husain, salah satu relawan yang berada di lokasi pengungsian, Selasa (19/1/2021).
Ia sangat prihatin melihat kondisi para pengungsi.
Mulai dari anak, dewasa hingga lansian. Namun sudah empat hari di tenda, tapi belum ada perhatian pemerintah yang masuk.
Bantuan hanya sampai di Posko Induk dan Mamuju.
Padahal di beberapa Desa di Kecamatan Malunda banyak warga yang mengungsi karena dampak bencana alam ini.
"Bantuan Wakil Gubernur sementara menumpuk di posko Induk. Orang mengklaim banyak masuk di Malunda. Padahal tidak," ujarnya.
Meski sudah ada bantuan dari relawan mandiri, tapi belum mencakup jumlah pengungsi di sana.
Seperti di Desa Mekkatta yang jumlah pengungsi mencapai dua ribuan, baru sekitar 400 yang tercoper bantuan.
"Bantuan hanya lewat semua dan fokus ke Mamuju, bantuan baru ada dari beberapa relawan baru datang setelah teriak teriak di media," paparnya.
Selain membutuhkan kebutuhan makanan pokok, para pengungsi juga membutuhkan pelayanan kesehatan. Banyak pengungsi sudah mengeluhkan sakit seperti gatal gatal dan demam.
Hal sama juga terjadi di Desa Totolisi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene.