TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Catatan buruk mewarnai kiprah DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Makassar dalam Perayaan Hari Ulang tahun (HUT) ke-48 tahun kali ini.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tercatat sudah tiga kali beruntun kalah pesta demokrasi Pemilihan Wali Kota Makassar.
Hasil Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 menambah deretan kekalahan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) di Kota Anging Mammiri.
Usungan Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu hanya menempati posisi ketiga.
PDI-Perjuangan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Hanura mengusung pasangan Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (Dilan).
Suaranya hanya 19,00 persen atau 100.783 suara.
"Iye kami belum beruntung di Pilwali kemarin," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Andi Suhada Sappaile kepada Tribun Timur, Senin (11/1/2021).
Bagi Wakil Ketua DPRD Kota Makassar itu, kekalahan di Pilwali Makassar dan Pileg 2019 menjadi bahan evaluasi di usia ke-48 tahun.
Dalam Pileg 2019, PDI-P gagal meraih kursi DPRD Kota Makassar karena kalah jumlah suara dibanding Partai Nasdem.
"Pencapaian kami di Pileg 2019 Makassar di bawah Partai Nasdem dan Demokrat, ke depan kami akan bekerja lebih keras, bergerak konsolidasi partai sampai ke bawah memenangkan kursi di pileg berikutnya," kata Andi Suhada.
Andi Suhada berharap kader PDIP Kota Makassar tetap solid dan selalu bersinergi dengan pemerintah dalam pembangunan di segala bidang.
Sebelumnya, hasil hitung resmi KPU menunjukkan pasangan calon nomor urut satu Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Adama) sebagai pemenang Pilwali Makassar 2020.
Pasangan berjuluk Adma ini meraih suara 41,3 persen dengan torehan 218.907 suara.
Disusul pasangan nomor urut dua Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando sebesar 34.70 persen atau 183.967 suara.
Lalu pasangan nomor urut tiga Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda (Dilan) sebesar 19,00 persen atau 100.783 suara.