MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Identitas 2 teroris di Makassar ditembak mati polisi anak buah Kapolri Jenderal Idham Azis, apa itu JAD?
Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti Teror Mabes Polri menembak mati dua terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kedua terduga teroris yang ditembak itu masing-masing bernama Rizaldy dan Ajiz.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Ajiz merupakan menantu dari Rizaldy.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Witnu Urip Laksana mengatakan, operasi penegakan hukum terhadap kedua pelaku dilakukan oleh tim gabungan Densus 88 dan aparat kepolisian setempat.
"Hari ini telah dilakukan tindakan penegakan hukum oleh Densus 88 Mabes Polri bersama Polda Sulsel, dan Polrestabes Makassar terhadap dua orang pelaku,” kata Witnu pada Rabu (6/1/2020).
Penindakan yang dilakukan Densus 88 terhadap keduanya terduga teroris itu digelar pada 6 Januari 2021 sekitar pukul 06.00 Wita.
Informasi yang sama menyebut bahwa kedua pelaku merupakan anggota jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Adapun keduanya terpaksa dilakukan tindakan tegas karena berusaha melawan petugas saat akan dilakukan penangkapan.
Saat ini, Densus 88 dibantu tim Gegana Polda Sulsel masih melakukan penyisiran dan pengamanan di lokasi penangkapan di Villa Mutiara Cluster Biru, Jalan Boulevard, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Tentang JAD dan Wiranto korbannya
Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah sebuah kelompok militan Indonesia yang dilaporkan memiliki kaitan dengan pengeboman Surabaya pada tahun 2018.
Negara Islam Irak dan Suriah telah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Pada tahun 2017, kelompok ini telah diakui sebagai organisasi teroris oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat.
Pada 31 Juli 2018 , pengadilan di Jakarta Selatan membuat putusan yang melarang organisasi tersebut, yang memungkinkan penangkapan semua anggota dan organisasinya.
Dua anggota JAD diyakini telah melakukan serangan pisau kepada Menkopolhukam Indonesia yaitu Wiranto pada 10 Oktober 2019, yang mengakibatkan Wiranto dirawat di rumah sakit.
Tiga orang lainnya, termasuk seorang polisi, ditikam dan dilukai.(*)