Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Telkomsel mencatat sejumlah aplikasi digital memberikan kontribusi tertinggi terhadap trafik penggunaan layanan data secara umum.
Antara lain, Telegram, Netflix, MAXstream, TikTok, WhatsApp, dan Instagram.
"Secara keseluruhan, platform media sosial menjadi saluran paling sering diakses pelanggan dengan proporsi 30,19 persen dari total jenis layanan berbasis data," kata Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro, Senin (4/1/2021).
Diikuti video 28,27 persen, communications 19,58 persen, games 2,64 persen, dan e-commerce 1,85 persen.
Jika dilihat berdasarkan pembagian wilayah, operasional Sumbagut (Sumatera bagian utara) terdiri dari provinsi Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam menjadi wilayah dengan kenaikan trafik layanan data tertinggi, yaitu sekira 20,61 persen.
Setelahnya ada wilayah Jawa Tengah yang mencatatkan peningkatan payload sebesar 17,64 persen.
Sedangkan Sulawesi 15,82 persen, Sumbagsel atau Sumatera bagian selatan (Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu) 15,63 persen, dan Balinusra (Bali, Nusa Tenggara) 14,68 persen.
"Semua tumbuh dibandingkan payload pada hari biasa sepanjang 2020," ujarnya.
Di lain sisi, trafik layanan legacy (SMS dan suara) pada periode Narj 2020/2021 dibandingkan hari biasa mencapai 612,3 juta pesan singkat, atau tumbuh sebesar 7,02 persen.
Layanan suara, trafiknya berada di angka 0,914 miliar menit, atau turun sebesar 4,43 persen.
"Jika dibandingkan dengan periode Naru 2019/2020, trafik layanan SMS mengalami peningkatan 2,87 persen, sedangkan trafik layanan suara menurun 18,23 persen," katanya.
Menariknya lagi, Telkomsel juga menemukan adanya peningkatan pemakaian dari tiga layanan digital Telkomsel yakni CloudX, VoLTE, dan MAXstream.
"Dibandingkan dengan hari-hari biasa di 2020, pertumbuhan pemanfaatan platform virtual meeting atau conference CloudX bahkan mencapai 379,55 persen," sebutnya.
Selanjutnya, kenaikan layanan VoLTE meningkat 48,43 persen, kenaikan platform video streaming MAXstream mencapai 43,33 persen.
Setyanto menambahkan, pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan tren video streaming secara keseluruhan.