Ini Kiat Lulus Tes CPNS dari Pegawai Muda DKP Makassar

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PNS DKP Kota Makassar, Ririn Martyasrini

"Saya fokus dengan soal yang masih kosong dan ragu-ragu. Saya kerjakan soal dengan tenang sambil tetap memperhatikan waktu. akhirnya jawaban saya sudah penuh, masih ada sekitar 8 menit waktu itu," katanya

Nilai langsung muncul di layar, dan ia lumayan puas dengan nilainya meskipun tidak terlalu berbangga diri akan lolos. 

"Setelah itu, saya kembali ke Yogyakarta sambil menunggu pengumuman lolos Tahap SKD atau tidak," tuturnya.

Sekitar 2 bulanan lebih, pengumuman baru beredar. 

Hasil tes SKD yang masuk kategori P1 ada 3 orang, yang masuk kategori P2/L ada 5 orang (termasuk saya). 

"Nama saya ada di urutan 8. Yang mau diterima di instansi saya hanya 5 orang, jadi 3 orang yang kategori P1 istilahnya sudah aman," katanya.

"Artinya, nilai saya harus tertinggi pertama atau kedua supaya bisa lolos seleksi. Jadwal tes SKB sudah keluar, akhirnya saya ke Makassar (lagi) untuk tes kedua. Tes SKB dilakukan di gedung BKN Makassar," kenangnya lagi.

Karena Ririn mendaftar di Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar, jadi soal tes kedua ini berhubungan dengan pertanian, tanaman, pangan dan sebagainya. 

Setelah, selesai tes SKB ia kembali ke Yogyakarta untuk final akhir semester kuliah S2 nya.. 

"Selesai final kita libur semester sekaligus libur tahun baru, jadi saya pulang lagi ke Makassar kemudian pulang kampung ke Soppeng," jelasnya.

Jarak antara tes SKB dengan pengumuman resmi nama-nama peserta yang lolos rekrutmen tidak sampai sebulan. 

"Saya masih ingat, pengumuman saat itu adalah tanggal 6 Januari 2019, dan saya sedang ada di rumah (Soppeng). Saya download PDF nya, saya cari formasi saya, dan alhamdulillah nama saya masuk di urutan Ke-5, yang artinya nilai saya adalah tertinggi kedua diantara 5 orang pesaing yang masuk kategori P2/L," ujarnya.

Ia lalu memberitahu orangtuanya, mendengar hal itu, mereka bertiga berurai air mata. 

"Yang paling bikin saya terenyuh adalah bapak saya yang saya kenal keras kepada saya, tidak kuat menahan air matanya. Alhamdulillah saya lolos CPNS," katanya.

Keesokan harinya, Ririn menelpon bagian kepegawaian UGM, untuk mempertanyakan apakah kuliah saya bisa cuti atau ditransfer ke Makassar saja.

Halaman
1234

Berita Terkini