"Semua agama di Indoneia terlibat dalam pergolakan kemerdekaan," katanya.
Karena itulah Gus Yaqut mengangap peniting untuk meningkatkan ukhuwah wathoniah dan membangkitkan kembali agar tidak ada satu agama kelompok pun mengklaim memiliki negara Indonesia. "Semua berhak memiliki negara ini," katanya
Ketiga meningkatkan ukhuwah basyariah atau persaudaraan dan persatuan sesama umat manusia.
Lalu Gus Yaqut mengutip dalam beberapa kesempatan Ali Abi Thalib, menyatakan siapa yang tidak seiman adalah saudara dalam kemanusiaan.
"Ini penting menjadi kesadaran warga bangsa. Jika ini dilakukan Indonesia akan lebih tentram dan pembangunan mudah diwujudkan," tandas putra dari Kyai Haji Cholil Bisri, yang juga kakak kandung dari Kyai Haji Mustofa Bisri alias Gus Mus.
Keempat, Yaqut Cholil Qoumas akan berupaya memajukan pendidikan agama di lingkungan kementerian agama.
"Agama apapun! Mewujudkan pendidikan agama lebih termasuk didalanya pondok pesantren," katanya.
Ia akan mendorong agar pesantren bisa lebih mandiri dan bisa melahirkan kader terbaik bangsa yang memberikan sumbangsih bagi bangsa dan negara.
"Terakhir mohon doa restu kepada seluruh rakyat Indonesia agar bisa melaksanakan amanah ini sebaik-baiknya. Istikomah dalam kebaikan dan membuat kemajuan bagi bangsa dan negara," kata Yaqut Cholil Qoumas menutup sambutanya.
Lalu siapa sosok Yaqut Cholil Qoumas?
Yaqut Cholil Qoumas lahir di Rembang, 4 Januari 1975.
Ia adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini juga saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Selain mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Ansor, Yaqut mengabdi sebagai wakil rakyat.
Ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah X.
Sebagai bagian dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Yaqut bertugas dalam Komisi II - Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah, Aparatur & Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan & Reforma Agraria.