TRIBUN-TIMUR.COM - Kota Ambon merupakan salah satu tujuan destinasi wisata khususnya pada momen libur akhir tahun saat ini.
Namun kondisi tersebut tidak serta merta dilakukan dengan bebas seperti tahun-tahun sebelumnya.
Terlebih di masa pandemi virus corona yang juga belum melandasi hingga saat ini.
Dalam acara khusus launching TribunAmbon.com disangkakan dengan webinar nasional bertema "Libur Akhir Tahun Aman dan Nyaman di Tengah Pandemi Covid-19".
Gubernur Maluku H Murad Ismail diwakili oleh Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang sejauh ini wilayah Maluku sekitarnya belum masuk kategori aman berdestinasi.
Sehingga, masih menunggu edaran regulasi yang akan melakukan perjalanan ke wilayah Maluku.
"Sebagai pelaksana tugas penanganan covid-19, kondisi saat ini, tingkat kasus (covid-19) di Maluku dan Ambon ini masih terus meningkat. Sebenarnya, kondisi ini mengisyaratkan kepada kita untuk terus waspada dan berhati-hati. Olehnya itu, kami terus mengimbau untuk mematuhi protokol kesehatan 4 M (mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan menggunakan masker)," jelasnya.
Meski demikian, ia pun turut mengapresiasi kerjasama para stakeholder khususnya organisasi keagamaan yang turut mengimbau terkait perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Kami juga terimakasih atas antasipasinya, karena telah mengimbau untuk tidak melaksanakan open house di rumah," jelasnya.
Kepala BNBP/Ketua Satgas Penangangan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo diwakili Dr Sonny Harry Budiutomo Harmadi yang menjabat sebagai Ketua Bidang Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 menuturkan hal yang sama.
Ia pun menjelaskan saat ini Maluku masih di tengah keprihatinan dengan angka kasus yang terus melonjak bahkan secara nasional.
"Namun memang disatu sisi kita harus tetap melanjutkan perekonomian kita. Aktivitas apapun dengan mobilitas yang tinggi memang resiko penularannya tinggi. Tapi, jika protokol kesehatan diterapkan dengan maksimal maka akan meminimalisir potensi penularan," jelasnya.
Segala upaya pun dilakukan salah satunya dengan adanya Aplikasi Monitoring Urban Perilaku dengan menggerakkan 50 ribu lebih duta yang mengedukasi masyarakat dilapangan tentang protokol kesehatan.
"Dari aplikasi tersebut kita dapat melihat dalam 7 hari terakhir perilaku memakai masker di provinsi Maluku termasuk paling rendah di Indonesia hanza 62 persen terus perilaku menjaga jarak hanya 57,98 persen," tururnya.
Sedangkan kota Ambon, sambungnya perilaku pakai masker memang meningkat 83.93 persen, tapi menjaga jaraknya hanya 57 persen.