TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ancaman Taufan Pawe Terbukti, John Rende Mangontan Langsung Dicopot, Rahman Pina Bilang Begini
John Rende Mangontan atau JRM dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel), Senin (7/12).
Tak hanya itu, John Rende Mangontan juga digeser dari badan anggaran (Banggar) oleh Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel.
John Rende Mangontan dinilai melawan perintah partai yang tidak mendukung pasangan petahana Nicodemus Biringkanae dan Victor Datuan Batara pada Pilkada Tana Toraja 2020.
Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Sulsel Rahman Pina mengatakan pencopotan John Rende Mangontan sebagai bentuk pembinaan terhadap kader partai beringin.
Baca juga: Waspada! 462 Anggota KPPS di Pilwali Makassar 2020 Reaktif Seusai Rapid Test
“Kita beri pembinaan. Jabatannya sebagai ketua komisi dan keanggotaan di banggar dirotasi,” tegas Rahman Pina, Senin (7/12/2020).
Pemberhentian orang dekat mantan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Nurdin Halid kata Rahman Pina sudah disampaikan secara administratif kepada pimpinan DPRD Sulsel.
“Mulai hari ini rotasinya. Suratnya sudah di meja ketua DPRD,” tegas mantan ketua Komisi C DPRD Makassar itu.
Bendahara DPD II Golkar Makassar itu mengatakan fraksi sebagai perpanjangan tangan partai ingin anggota fraksi tertib dan tidak keluar dari kebijakan partai.
Kebijakan ini kata Rahman Pina untuk menjaga wibawa dan marwah Golkar sebagai partai besar di Sulsel.
“Tidak boleh ada bergerak atas keinginan sendiri. Sebagai partai besar, modern, dan disegani. Aturan partai harus ditegakkan dan menjadi warning bagi kader lainnya,” kata Ketua AMPG Sulsel itu.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe memberikan teguran keras kepada anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Sulsel John Rende Mengontan.
Ia dinlai setengah hati mendukung usungan Golkar di Tana Toraja.
“Dua jari, ini perintah DPD I,” kata Taufan Pawe menegur John Rende Mangontan.
Namun saat mendapat teguran, John Rende Mangontan nampaknya masih 'ogah-ogahan'. Taufan Pawe mendatangi JRM dan memaksanya angkat dua jari.
Bahkan, Wali Kota Parepare dua periode itu memberikan ancaman sanksi SP1 dan PAW bagi kader dan legislator Golkar yang tidak mengikuti perintah.
“Ini perintah DPD I. Kalau tidak dilaksanakan, maka sanksi SP1 dan PAW menunggu,” tegas Taufan Pawe.
Menanggapi pencopotan itu, John Rende Mangontan enggan mengomentari keputusan Fraksi Golkar.
Namun, John Rende Mangontan beralasan pilihannya mendukung pasangan nomor urut satu Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg demi membesarkan Golkar.
Meski tidak diusung Partai Golkar pada Pilkada Tana Toraja 2020, John Rende Mangontan mengatakan Theofilus Allorerung adalah kader Golkar.
“Saya no komen soal pencopotan itu. Tapi saya katakan saya bukan pecundang sebagai kader partai, saya hanya ingin membesarkan partai,” katanya, Senin (7/12/2020).
John Rende Mangontan mengatakan, Theofilus Allorerung lahir dan dibesarkan dari keluarga Golkar.
Mulai dari orangtuanya, termasuk anak dan keponakannya adalah kader Partai Golkar.
Menurut John Rende Mangontan, Theofilus Allorerung masih tercatat sebagai kader Golkar hingga saat ini.
“Mulai dari orangtuanya, anak, hingga keponakan adalah kader Golkar. Theofilus itu Ketua Kosgoro," John Rende Mangontan.
Anak Penjual Sayur
John Rende Mangontan meluncurkan buku biografinya di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Buku itu menandai perjalanan usianya yang memasuki 'setengah abad'.
Buku berjudul "Merajut Asa Si Anak Penjual Sayur" yang ditulis Rusman Madjulekka dan Hasrul Hasan mengisahkan episode hidup John yang diwarnai kelok jalan nan terjal.
Sejak kecil dirinya sudah dituntut untuk mandiri membantu ekonomi keluarganya yang saat itu dipikul oleh ibunya yang bekerja sebagai penjual sayur keliling.
Dalam buku setebal 108 halaman itu juga mengungkapkan kisah masa lalu John yang tidak banyak diketahui publik, seperti pada waktu kecil John bersekolah sambil bekerja.
Berjualan es lilin, ojek payung, jualan koran,jaga toilet bandara, jaga bola tennis, jadi kuli kasar bangunan hingga pengumpul batu dilakoninya dengan sabar tanpa menyerah.
Bahkan saat merantau ke Papua, John Rende Mangontan sudah membuktikan keberhasilan dan kesuksesan seseorang tidak diraih dengan instan, tapi melalui proses dengan kerja keras.
"Paling tidak, dalam buku ini pembaca bisa mendapatkan kisah inspiratif dari seorang putra Toraja bernama John ini bisa dipetik hikmah bahwa tekad yang kuat, kerja keras dan kejujuran menjadi modal untuk meraih impian kita," ujar Rusman Madjulekka, editor naskah buku JRM itu via rilis, Selasa (25/12/2018) lalu.
Mengawali karir sebagai pengusaha kelahiran 17 November 1968 ini membuat namanya kerap menjadi "buah bibir" dikalangan masyarakat setiap kali Ketua Ikatan Keluarga Toraja Papua ini pulang kampung.
"Iya, tapi saya masih jauh dari kata sukses.Apalagi saya dibesarkan dari keluarga dengan ibu seorang penjual sayur," ungkap JRM.
Bagi suami Tikurara Bumbungan dan ayah dua anak ini, saatnya dirinya memberikan pengabdian bagi pembangunan kampung halamannya.
Dengan komitmen yang tinggi, John bertekad membawa Toraja menjadi daerah yang maju dan berkembang dengan tetap menjaga kearifan lokal.
Oleh karena itu, maka JRM pun memasuki kancah politik sebagai jalan pengabdian guna mewujudkan perubahan dan mendorong kesejahteraan rakyat Toraja.
Saat ini ia menjadi calon legislatif untuk Daerah pemilihan (Dapil) Tana Toraja dan Toraja Utara untuk DPRD Provinsi Sulawesi Selatan dari Partai Golkar.
Masuknya JRM dalam kancah politik Toraja memberikan warna baru dimata kalangan masyarakat Toraja.(*)