Bahkan, Wali Kota Parepare dua periode itu memberikan ancaman sanksi SP1 dan PAW bagi kader dan legislator Golkar yang tidak mengikuti perintah.
“Ini perintah DPD I. Kalau tidak dilaksanakan, maka sanksi SP1 dan PAW menunggu,” tegas Taufan Pawe.
Menanggapi pencopotan itu, John Rende Mangontan enggan mengomentari keputusan Fraksi Golkar.
Namun, John Rende Mangontan beralasan pilihannya mendukung pasangan nomor urut satu Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg demi membesarkan Golkar.
Meski tidak diusung Partai Golkar pada Pilkada Tana Toraja 2020, John Rende Mangontan mengatakan Theofilus Allorerung adalah kader Golkar.
“Saya no komen soal pencopotan itu. Tapi saya katakan saya bukan pecundang sebagai kader partai, saya hanya ingin membesarkan partai,” katanya, Senin (7/12/2020).
John Rende Mangontan mengatakan, Theofilus Allorerung lahir dan dibesarkan dari keluarga Golkar.
Mulai dari orangtuanya, termasuk anak dan keponakannya adalah kader Partai Golkar.
Menurut John Rende Mangontan, Theofilus Allorerung masih tercatat sebagai kader Golkar hingga saat ini.
“Mulai dari orangtuanya, anak, hingga keponakan adalah kader Golkar. Theofilus itu Ketua Kosgoro," John Rende Mangontan.
Anak Penjual Sayur
John Rende Mangontan meluncurkan buku biografinya di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Buku itu menandai perjalanan usianya yang memasuki 'setengah abad'.
Buku berjudul "Merajut Asa Si Anak Penjual Sayur" yang ditulis Rusman Madjulekka dan Hasrul Hasan mengisahkan episode hidup John yang diwarnai kelok jalan nan terjal.
Sejak kecil dirinya sudah dituntut untuk mandiri membantu ekonomi keluarganya yang saat itu dipikul oleh ibunya yang bekerja sebagai penjual sayur keliling.