"Bukan karakter dan tipikal kami mau berusaha merekayasa hasil survei. Apalagi sampai memaksakan lembaga survei memalsukan datanya untuk penggiringan opini,” ujar Natsar Desi, Rabu (2/12/2020) via rilis Tim Adama.
Menurutnya, apa yang terekam dalam hasil survei yang mengunggulkan ADAMA di lembaga survei kredibel dan teruji profesionalismenya adalah bukti nyata dukungan di lapangan. Tanpa embel-embel paksaan dan tekanan.
Baca juga: Inilah Alasan Irman Yasin Limpo Tiba Lebih Awal di Jakarta, Danny Pomanto, Appi & Deng Ical Hari Ini
"Kita juga tidak mengenal ada pemutusan kontrak ke lembaga survei profesional, hanya karena mereka menolak melakukan rekayasa hasil survei, seperti yang pernah terjadi di salah satu kubu kompetitor,” katanya.
“Sekali lagi Adama tidak mau memaksakan dan merekayasa fakta di lapangan,” tambah eks Ketua Umum HMI Cabang Makassar ini.
Terkait hasil survei lembaga kredibel dan profesional yang terus mengunggulkannya, pihaknya menjadikan sebagai motivasi untuk terus bergerak menjemput kemenangan rakyat.
Tidak membuat tim dan relawan lengah, serta terlena di sisa waktu jelang pencoblosan.
Baca juga: 4 FAKTA Jelang Debat Pilkada Makassar 2020, Endang Sari Sebut Tiga Guru Besar Unhas Jadi Panelis
Diketahui, beberapa lembaga kredibel, seperti SMRC mengunggulkan jauh Danny-Fatma di posisi teratas.
Persentasenya stabil di angka 40 persen.
Malah berpotensi terus naik jika tim dan relawan mampu mengantisipasi kecurangan, serta menjaga basis suara masing-masing.(*)