Masih lekang diingatan masyarakat Toraja soal kasus bunuh diri pasangan Romeo-Juliet dari
MT (24) dan YM (23).
Pasangan kekasih asal Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara, gantung diri hanya berselang 17 hari.
Kasus lain adalah FS (17), gadis asal Rembon, Tana Toraja mengakhiri hidupnya gegara persoalan asmara.
Persoalan itu menjadi perhatian serius dari Persatuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) Moria Tondon, Tana Toraja.
Sehingga, PPGT Moria Tondon bekerjasama dengan Youth in Mission UPH Colleg mendatangkan pakar dan psikolog dalam seminar.
Diskusi soal remaja dan bunuh diri mengangkat tema 'Menolong Remaja dan Pemuda dalam Depresi'.
Sebanyak lima pembicara dan 179 orang peserta hadir. Para narasumber dari UPH Collage, Konselor UPH, Psikiater RS Lakipadada, Dosen IAKN Toraja dan Konselor Rumah Singgah Toraja.
Ketua panitia pelaksana, Pendeta Yohanis Metris menjelaskan, kegiatan ini maraknya kasus bunuh diri di kalangan pemuda di Tana Toraja.
Pendeta Yohanis Metris mengajak pemuda untuk mengenali diri. “Paling berharga yang diciptakan Allah adalah kita, manusia," katanya.
Ia pun mengajak kepada remaja untuk mencintai dirinya. “Masalah jangan dipendam segera cerita ke pihak berwajib," katanya.(tribun toraja/tommy paseru)
DISCLAIMER: Tindakan bunuh diri adalah perbuatan tercela! Jika Anda pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, masalah krisis emosional, atau kenal orang dalam kondisi seperti itu, segera hubungi Rumah Sakit dengan pelayanan psikiater terdekat.