Tribun Makassar

Pilgub Sulsel 2022, PDIP Siap Menangkan Nurdin Abdullah Lagi

Penulis: Ari Maryadi
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris DPD PDI-Perjuangan Sulsel, Rudi Piter Goni bersama Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2022 sudah dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

Draf pilkada sudah dalam pembahasan. Jika disetujui DPR RI, maka pilkada yang seharusnya digelar di 2023 mendatang dimajukan setahun.

DPD PDI-Perjuangan Sulawesi Selatan menyatakan kesiapannya untuk berjuang kembali bersama Nurdin Abdullah.

PDI-Perjuangan adalah partai politik pengusung pasangan Prof Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (Prof Andalan) pada Pilgub Sulsel 2018 lalu.

Ketika itu PDI-Perjuangan berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pasangan Prof Andalan keluar sebagai pemenang dengan raihan 1.867.303 suara atau 43,87 persen. Unggul terhadap tiga rivalnya.

"(Dukungan) itu hampir pasti, melihat kinerja Bapak Nurdin Abdullah memimpin Sulsel," kata Sekretaris DPD PDI-P Sulsel, Rudi Piter Goni kepada Tribun Timur, Selasa (17/11/2020).

Rudi Piter Goni mengatakan, Nurdin Abdullah sebagai Gubernur Sulsel memiliki banyak terobosan luar biasa dalam dua tahun memimpin Pemprov Sulsel.

Menurutnya, PDI-Perjuangan belum memiliki alasan untuk mengusung kandidat lain pada Pilgub Sulsel selanjutnya.

"Sudah on the track. Bapak Nurdin Abdullah memiliki banyak terobosan yang luar biasa, kalau begitu kenapa mesti cari yang lain," tegasnya.

Mengenai peluang Pilgub Sulsel dimajukan ke tahun 2022, Rudi mengatakan PDI-Perjuangan sebagai partai politik akan taat asas.

"Kalau sudah demikian aturannya, kami pasti siap menghadapinya. Cuma tentu butuh kepastian agar persiapan dengan baik dapat dilakukan," tandas Rudi.

Sementara itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyatakan kesiapannya maju kembali jika draf pilkada serentak itu nantinya disetujui.

Namun Nurdin Abdullah menyatakan kesiapannya maju kembali dengan syarat, ia berhasil dalam pemerintahan periode 2018-2023. Ia menyebutnya dengan istilah lulus.

"Kalau lulus, ya Insyaallah kita lanjut, tapi kalau tidak lulus," katanya kepada wartawan di Rujab Gubernur, Jl Jenderal Sudirman, Kota Makassar, Sabtu (14/11/2020) malam.

Nurdin Abdullah beralasan sejak menjadi kepala daerah tingkat kabupaten hingga tingkat provinsi hanya menjadikan kinerjanya sebagai modal dan persiapannya.

Jika dinilai berhasil memimpin Pemprov Sulsel periode pertama, ia menyatakan siap melanjutkan pemerintahan ke periode kedua.

"Persiapan (saya) kerja, saya dari dulu jadi bupati hingga jadi gubernur fokus kerja saja," singkatnya.

Mengenai pelaksanaan Pilgub Sulsel di tahun 2022, 2023, ataupun 2024, Nurdin Abdullah tidak ingin berandai-andai.

Kepada wartawan, Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu tidak ingin berandai-andai atas kemungkinan percepatan Pilgub Sulsel tersebut.

"Kita tunggu saja, ini kan masih draf, kita tunggu saja jangan berandai-andai," ucapnya.

Di tempat yang sama, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu mengatakan draf Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 sudah dibahas di DPR RI.

Draf Pilkada Serentak 2022 sudah dalam pembahasan. Jika DPR RI menyetujui, maka sejumlah pilkada serentak yang seharusnya digelar di 2023 dimajukan setahun.

"Draf pilkada serentak 2022 itu sementara' dalam pembahasan di DPR RI," kata Syaikhu selaku anggota Komisi V DPR RI di Rujab Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Sabtu (14/11/2020) malam. (Tribun-Timur.com)

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Berita Terkini