Relawan Appi Rahman Ditikam

Kronologi Penikaman Timses Appi-Rahman, Korban Tak Bisa Masuk Lokasi Debat dan Rencana Pulang

Penulis: Alfian
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mus atau Musjaya sebelum ditikam (kiri) dan saat dirawat di rumah sakit (kanan). Dia menjadi korban penikaman di Palmerah, Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam.

"Alhamdulillah tadi malam operasinya itu sampai jam 2 dini hari dan saudara kita Mus ini masih dalam perawatan," ucapnya.

Pesan Appi

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) bergegas meninggalkan lokasi debat menuju Rumah Sakit Siloam Kebun Jeruk, Jakarta, Ssbtu (7/11/2020) malam.

Appi-Rahman bersama timnya ke rumah sakit menjenguk salah satu tim suksesnya, Muharram Jaya alias Musjaya, yang ditikam saat di lokasi debat.

Setibanya di lokasi, belasan orang yang juga relawan Appi-Rahman sudah menunggu.

Appi dan timnya belum bisa masuk ke dalam ruangan lantaran korban sementara menjalani operasi.

Baca juga: Munafri Arifuddin Segera Tinggalkan Arena Debat Kompas TV, Temui Musjaya Setelah Ditikam

Baca juga: Tim Sukses Appi-Rahman yang Ditikam di Area Debat Publik Jalani Operasi, Erwin Aksa & Appi Minta Ini

"Masih sementara operasi, karena katanya ada luka bagian ususnya," kata Appi.

Sambil menunggu di luar gedung, Appi tampak berdiskusi dengan rekan-rekan dari korban yang ada saat kejadian.

Pada kesempatan itu pula, Paslon nomor urut 2 ini meminta seluruh relawannya untuk tetap menahan diri dan tak terpancing.

"Kami mengimbau seluruh relawan kami untuk tetap tenang, tidak ada yang namanya balas membalas," tegasnya.

Sebelumnya Musjaya, Salah satu tim sukses pangan calon Wali Kota dan Wakil Wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) ditikam di sekitar area debat perdana di Gedung Kompas Gramedia, Jl Palmerah, Jakarta Pusat, Sabtu (7/11/2020) malam.

Korban ditikam di halte depan gedung saat debat tengah berlangsung di dalam studio Kompas TV.

Musjaya diketahui berada di sekitar halte bersama beberapa rekannya menunggu pelaksanaan debat usai.

Ini dikarenakan aturan ketat diberlakukan oleh KPU Makassar sebagai penyelenggara untuk membatasi orang masuk ke area utama debat sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Dari informasi yang dihimpun korban didatangi oleh seorang pria tak dikenal langsung menancapkan benda tajam pada bagian pinggul kanan.

Halaman
123

Berita Terkini