TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasangan Moh Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) menggagas revolusi pendidikan sebagai program strategis di sektor pendidikan.
Program revolusi pendidikan itu disampaikan dalam debat publik Pilwali Kota Makassar sesi tema pendidikan di DKI Jakarta, Sabtu (7/11/2020) malam.
Panelis melontarkan pertanyaan mengenai strategi pasangan calon dalam memperbaiki kualitas pendidikan.
Danny Pomanto pun mengungkapkan program yang ia namai Revolusi Pendidikan.
"Adama memprioritaskan pendidikan karena pendidikan adalah masalah paling utama untuk membangun SDM unggul dan membangun Kota Makassar," kata Danny mengawali paparannya.
Danny mengatakan program revolusi pendidikan itu bertekad mendorong semua putra putri Makassar bisa mengeyam pendidikan, khususnya SD dan SMP yang ditangani Pemkot Makassar.
"Revolusi pendidikan semua harus sekolah," terangnya.
Mantan wali Kota Makassar periode 2013-2018 ini mengatakan masalah mutu dan pemerataan pendidikan dari panelis akan dijawab dalam program revolusi pendidikan Adama tersebut.
Seluruh segmen pendidikan, kata Danny, harus dibenahi. Mulai dari kualitas murid, guru, penerapan kurikulum, sarana prasarana, hingga kualitas manajemen sekolah.
Lima hal itu dituangkan Danny-Fatma dalam program revolusi pendidikan.
Danny mengingatkan bahwa Pemkot Makassar di bawah kepemimpinannya pernah menggagas program 18 revolusi pendidikan.
Danny mengaku mengintegrasikan 18 revolusi pendidikan itu dalam lima tahun pemerintahannya 2013-2018 lalu.
Selain itu, Danny-Fatma juga merancang program di bidang keagamaan sebagai pendidikan non formal untuk perkuatan umat. "Masing-masing umat akan dibina," tambah Danny.
Seusai pemaparan, tiga paslon lain diberi kesempatan untuk menyampaikan tanggapannya atas program Danny Pomanto.
Menanggapi hal tersebut, paslon nomor 2 And Rahman Bando menyatakan kualitas pendidikan Kota Makassar masih timpang selama ini.