Bupati Bantaeng Periode 2008-2018 itu mengatakan, Masjid 99 Kubah masih butuh anggaran Rp72 miliar.
Total anggaran yang sudah digunakan Rp134 miliar.
Baca juga: Gubernur Sulsel: Salat Jumat di Masjid 99 Kubah Pakai Undangan, Mana Ada Itu?
Baca juga: VIDEO: Salat Jumat Perdana di Masjid 99 Kubah Makassar
“Wajib hukumnya bagi pemerintahan untuk melanjutkan pembangunan rumah ibadah itu sampai tuntas dan nyaman digunakan umat Islam.
"Berdosa saya jika tidak melanjutkan pembangunan Masjid (99 Kubah)," kata NA di Ruang Senat Guru Besar Unhas, Makassar, Selasa (11/8) lalu.
Ikut mendengar pernyataan NA tersebut, antara lain, Rektor Unhas Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu,
Pj Wali Kota Makassar Prof Dr Rudy Djamaluddin, Direktur RS Unhas, Dekan Fakultas Kedokteran Prof Dr Budu, dan Kepala Dinas PTSP Sulsel.
Hasil Uji Material
Menurut NA, berdasarkan hasil uji material, banyak yang akan diubah di Masjid 99 Kubah.
"Ada pakai alkopan. Kalau pakai alkopan kan hanya bertahan dua sampai tiga tahun. Kita mau masjid ini melegenda," katanya.
Karena demikian, lanjutnya, harus pakai bahan yang tahan lama. "Ini legacy (warisan) kita," tegas NA.
Nurdin Abdullah mengatakan, membangun Masjid 99 Kubah tidak dengan cara mencicil.
"Jangan tahun ini Rp10 miliar, tahun depan Rp 10 miliar. Saya mau tuntas satu kali anggaran," ajarnya.
Karena itu, NA menugaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel Rudy Djamaluddin untuk menghitung baik-baik total tambahan anggaran untuk merampungkan pembangunan Masjid 99 Kubah.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sulsel meminta lembaga independen untuk melakukan audit terhadap konstruksi bangunan Masjid 99 Kubah Centre Point Of Indonesia.
Lembaga tersebut datang dari Center Of Technology (COT) Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.