TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sosok Prof Dr Eliza Meiyani termasuk pendobrak dalam proses pengusulan jabatan fungsional Guru Besar (GB) di jajaran kantor LLDIKTI IX Sulawesi dan Gorontalo.
Ada dua Ninik pendobrak itu, Ninik besar Prof Dr Andi Niniek F Lantara dan Ninik kecil panggilan akrab Prof Eliza Meiyani.
Hal itu disampaiakan Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi dan Gorontalo, Prof Dr Jasruddin, pada acara pengukuhan penerimaan jabatan profesor tetap dalam bidang Antropologi Sosial, Dosen S1 Pendidikan Sosiologi FKIP Unismuh Makassar, Prof Eliza Meiyani.
Pengukuhan berlangsung di Balai Sidang Unismuh Makassar, Sabtu (31/20/2020).
Prof Eliza Meiyani membacakan pidato pengukuhan guru besar berjudul 'Reposisi Abbatireng Sebagai Produk Budaya Manusia Bugis-Bone di Era Milenial'.
Prof Jasruddin mengatakan, gegara dua Ninik ini yang mulai mendobrak proses pengusulan menjadi guru besar, sehingga terbukti bahwa mengurus jabatan fungsional GB tidak sulit.
“Termasuk Dr Popy Andi Lolo yang sudah pensiun selaku dosen ASN tapi masih cantik, saat ini sedang berproses pengusulan guru besar,” ujar mantan direktur Pascasarjana UNM ini.
Prof Jasruddin kembali mengingatkan jika ada dosen sudah doktor dan tidak urus GB, maka itu berarti menzalimi keluarga.
“Semoga secepatnya kembali ke jalan yang benar,” ujarnya.
Dosen Unismuh Makassar yang meraih GB masih sedikit dan didominasi dari dosen yang ada di UMI Makassar.
Prof Jasruddin berharap kepemimpinan Rektor Prof Ambo Asse, Unismuh Makassar akan semakin lebih maju dan berkembang.
''Kami berharap kehadiran Prof Eliza di Unismuh Makassar bisa lebih berkontribusi dan kalau tidak bisa berkontribusi Pak Rektor bisa kembalikan," tegasnya.
“Sekiranya Prof Eliza ini tidak bisa dioptimalkan maka bisa LLDIKTI IX pindahkan ke tempat yang lain. Jika ada dosen dipekerjakan LLDIKTI IX bermasalah kembalikan ke LLDIKTI IX nanti diurus,” tandasya.
Pengukuhan GB Prof Eliza Meiyani dipimpin Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr Ambo Asse dihadiri Ketua BPH Unismuh Makassar, M Syaiful Saleh, Ketua Dewan Guru Besar Unismuh Makassar, Prof Dr Irwan Akib.
Hadir juga Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam, Rektor UIN Alauddin Makassar Prof Hamdan Djuhannis, Ketua ICMI Sulsel, Prof Dr Aris Munandar, Bupati Bone Dr Andi Fashar Padjalangi, dan sejumlah tokoh dan akademisi lainnya. (*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, @Fahrizal_syam