Dengan bermain bisa jadi sarana yang paling utama bagi pengembangan kemampuan bersosialisasi dan memperluas empati terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme.
Barmain dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa sosialisasi anak.
Melalui bermain anak dapat belajar perilaku prososial seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu, dan berbagi.
3. Pengenalan berbagai gerak
Manfaat dari pengenalan ini untuk membantu memaksimalkan perkembangan fisik.
Bermain dapat memacu perkembangan perseptual motorik pada beberapa area, yaitu: Koordinasi mata-tangan atau mata-kaki, seperti saat menggambar, menulis, manipulasi objek, mencari jejak secara visual, melempar, menangkap, menendang.
Kemampuan motorik kasar, seperti gerak tubuh ketika berjalan, melompat, berbaris, meloncat, berlari, berjingkat, berguling-guling, merayap dan merangkak.
Kemampuan bukan motorik kasar (statis) seperti menekuk, meraih, bergiliran, memutar, meregangkan tubuh, jongkok, duduk, berdiri, bergoyang.
Manajemen tubuh dan kontrol seperti menunjukkan kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat, keseimbangan, kemampuan untuk memulai, berhenti, mengubah petunjuk.
4. Komunikasi berkembang
Dengan bermain, dapat jadi alat untuk belajar kemampuan berbahasa anak.
Melalui komunikasi inilah anak dapat memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan mereka.
Disamping itu, melalui komunikasi anak bisa berinteraksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.
5. Keterampilan berfikir
Materi keterampilan berpikir merupakan materi yang diberikan sebagai tujuan untuk mengembangkan aspek kognitif anak.