Lantas, bagaimanakah pandangan Islam mengenai hal ini?
Apa yang sebaiknya dilakukan rakyat ketika menghadapi kebijakan dan pemimpin yang tak sejalan?
Rupanya hal ini telah diwasiatkan jauh-jauh hari oleh Rasulullah SAW.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa kelak umatnya akan mendapati orang-orang atau pemimpin yang egois, di mana mereka hanya mementingkan dirinya, ia tidak perduli atas kemaslahatan orang lain.
Meski begitu, selanjutnya Rasulullah SAW memberikan wasiat bagaimana umat bersikap terhadap pemimpinnya tersebut.
Ustaz Hafizh Abdul Rohman menceritakan dari sumber hadits yang menerangkan wasiat Rasulullah melalui Abu Dzarrin Al Ghifari.
Rasulullah Muhammad SAW berkata, "Tidak halal baginya seseorang memberontak kepada penguasa kendatipun ia zalim."
Rasulullah berwasiat, jika terjadi demikian maka kuncinya bersabarlah, walaupun yang menjadi pemimpin kalian adalah hamba sahaya.
Dalam Islam telah diatur, bagaimana rakyat dapat memberikan nasihat kepada para pemimpin secara syar’i.
Dalam Islam, pemimpin sejatinya adalah pemelihara bumi dan wakil dari rakyat.
Maka kehidupan yang sejahtera dan damai diamanahkan melalui para pemimpin.
Kini, di tengah kebijakan rancangan UU Cipta Kerja kontroversial, rakyat dibuat khawatir.
Aksi demo besar-besar terjadi hampir di seluruh wilayah menolak undang-undang Cipta Kerja tersebut.
Selain ikhtiar memberikan nasihat, rakyat dapat membantu agar para pemimpin dapat mengambil keputusan terbaik.
Satu di antaranya, melaui harapan dan untaian doa-doa kebaikan para pemimpin.