Hari Jantung Sedunia, Yuk Belajar Cara Memberi Pertolongan Pertama pada Orang yang Serangan Jantung

Penulis: Rudi Salam
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yuk Belajar Pertolongan Pertama pada pasien Serangan Jantung

Dimodifikasi artinya bisa diobati atau ditanggulangi dengan perubahan gaya hidup atau life style.

Sedangkan usia-genetik-jenis kelamin tidakĀ  bisa diubah.

Gejala

Untuk gejala serangan jantung, kata dr Zaenab berbeda-beda tiap orang.

Namun ada beberapa gejala khas yang sama pada setiap individu yaitu dada terasa nyeri, seperti tertekan benda berat atau tertikam yang berlangsung hingga 15 menit, nyeri dada yang menjalar ke lengan, pundak kiri, punggung, leher, rahang, tulang dada, dan tubuh bagian atas.

"Selain itu pasien dapat menderita sesak napas diikuti gejala sistemik seperti mual, muntah dan nyeri ulu hati, keluar keringat dingin, jantung berdebar tidak beraturan," lanjutnya.

Pertolongan Pertama

Lebih lanjut, dr ZaenabĀ  mengatakan bahwa untuk pertolongan pertama yang bisa diberikan jika pasien masih sadar yakni segera menghubungi ambulans atau rumah sakit terdekat.

"Menenangkan pasien dengan duduk di permukaan yang rata, melonggarkan semua pakaian yang dikenakannya. Memberikan obat di bawah lidah (nitrogliserin) jika pasien diketahui memiliki riwayat penyakit jantung," katanya.

Selain itu hindari pemberian makanan atau minuman karena resiko tersedak.

"Namun jika pasien tiba-tiba tidak sadar atau dari awal tidak sadar, segera lakukan resusitasi jantung paru sambil menunggu tenaga medis datang atau tiba di rumah sakit," lanjutnya.

Cara Pencegahan

Penting Diketahui, Ini 8 Tanda Awal Serangan Jantung, Keringat Berlebihan Hingga Sakit Dada (Istimewa)

dr Zaenab juga juga menjelaskan cara mengantisipasi serangan jantung.

Dikatakan bahwa setiap pasien harus memeriksakan kesehatan secara berkala, terutama pada mereka dengan faktor resiko dan riwayat orang tua menderita serangan jantung.

"Jangan merokok dan berhenti merokok jika masih merokok, rajin berolah raga sedikitnya 30 menit per hari 5 sampai 7 kali seminggu, konsumsi makanan rendah lemak, sayur dan buah-buahan. Beristirahat yang cukup dan tidur yang cukup serta mengelola stres dengan baik," terangnya.

Lebih dari itu, dr Zaenab juga menyarankan rajin berolahraga dengan baik seperti latihan kardio seperti jalan, bersepeda, dan berenang. Selain itu, olahraga lainnya yakni angkat beban dan yoga.

"Jika dilakukan secara rutin sebanyak 30 menit 5 - 7 kali dalam semingu dan tercapai target yang diharapkan dapat membantu menurunkan resiko kemungkinan terjadinya serangan jantung," tutupnya.(*)

Berita Terkini