TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penjabat (PJ) Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengaku akan kumpul para calon Wali Kota Makassar.
Empat calon Wali Kota Makassar adalah Irman Yasin Limpo, Munafri Arifuddin, Danny Pomanto, dan Syamsu Rizal.
"Senin mendatang kami agendakan untuk mengundang semua partai pendukung, simpatisan, serta para Paslon untuk hadir membahas aturan pilkada di masa pandemi. Saya kira kita semua harus menyadari bahwa keselamatan itu utama. Jangan sampai larut dalam nuansa politik namun abai pada situasi yang kini di alami bangsa kita," ujar Rudy, usai menghadiri rapat koordinasi penegakan hukum pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 di masa pandemi secara daring di Rumah Jabatan Wali Kota Makassar.
Menurut dia, tujuan bertemu langsung dengan calon wali kota ini, terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Kota Makassar dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Meskipun Pilkada digelar ditengah pandemi, Rudy tetap meminta agar masyarakat Kota Makassar menggunakan hak pilihnya dengan mengedepankan protokol kesehatan.
“Inilah sejarah baru yang akan kembali terukir. Makassar akan mendapatkan pemimpin baru. Mari gunakan hak pilih secara sadar dan tidak ada paksaan dari siapapun. Masa depan Makassar tergantung pilihan warga saat ini. Tapi tolong karena kita masih dalam suasana pandemi, jangan abai dalam penggunaan masker, cuci tangan juga jaga jarak," katanya.
Rapat yang di pimpin oleh Menkopulhukam RI, Mahfud MD ini membahas bagaimana peranan seluruh stakeholder dalam mensukseskan jalannya pilkada di masa pandemi, aturan serta sanksi tegas bagi siapa saja yang melanggar aturan kesehatan sebagai sanksi administratif.
Di lakukan secara online dan di hadiri oleh semua pemangku kebijakan di masing-masing Provinsi dan Kabupaten, pilkada serentak ini di harapkan dapat berjalan damai, jujur, dan mengedepankan misi kemanusiaan.
Mahfud MD meminta seluruh kepala daerah agar mengingatkan seluruh Paslon untuk tertib dalam tiap tahapan. Mengurangi bahkan meniadakan euforia berlebihan yang di takutkan akan memicu hadirnya klaster baru.
Pendaftaran para paslon sudah di lakukan dan tanggal 23 September mendatang sudah ada penetapan yang lolos melaju ke tahapan selanjutnya. Selanjutnya di tanggal 25 September memasuki masa kampanye yang di khawatirkan bisa memicu terjadinya penularan virus jika protokol kesehatan diabaikan.
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy