TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Unit Pengkajian dan Pengembangan Keselamatan dan Kesehatan kerja (UP2K3) Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, membahas gerakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) usia dini.
Pertemuan bersama Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Selatan dan sejumlah perusahaan, dilaksanakan dia Aula Disnaker Sulawesi Selatan, Rabu (16/9/2020).
Gerakan Budaya K3 usia dini oleh UP2K3 Fakultas Teknik Unhas telah dilakukan sejak, 2017 dengan sosialisasi ke beberapa sekolah dasar.
Namun gerakan ini, dinilai perlu dilakukan secara sistematis dan terukur, sehingga membutuhkan sinergi dengan pemerintah dan perusahaaan, sebagai wujud kerjasama triple helix UIG (University, Industri, and Goverment).
Kepala Dinas Tenaga Kerja Sulawesi Selatan, A Darmawan mengatakan, Sulsel akan terdepan dan menjadi contoh dalam gerakan budaya K3 usia dini.
"Hal ini penting agar K3 menjadi perilaku keseharian kita," kata A Darmawan dalam rilisnya, Kamis (17/9/2020).
Pada pertemuan ini disepakati untuk bersinergi melakukan pelatihan TOT Budaya K3 usia dini, melibatkan guru SD dan unsur K3 dari perusahaan.
Setelah itu akan dilakukan edukasi ke sekolah binaan perusahaan.
"Diharapkan akan ada 2.000 siswa SD yang akan menjadi target edukasi K3 di akhir tahun ini," pungkasnya.
Adapun perusahaan yang terlibat dalam gerakan budaya K3 ini antara lain PT semen Tonasa, PT Trakindo Utama Cabang Makassar, PT Energy Sengkang.
Selain itu PT Pertamina Mor VII, PT Vale Indonesia, PLN Unit Induk Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar, serta PT Indofood Sukses Makmur. (*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com, @Fahrizal_syam