Hingga akhir Agustus film Mulan masih belum nongol di bioskop, paling tidak di Amerika Serikat, dan baru dijadwalkan lagi tayang tanggal 4 September 2020.
Sutradara Mulan, Niki Caro memberi penjelasan mengenai mundurnya tanggal rilis tersebut melalui laman Instagram pribadinya.
"Kami sangat senang untuk berbagi film ini dengan dunia, tetapi mengingat keadaan saat ini yang selalu berubah, kami harus menunda rilis 'Mulan' di seluruh dunia untuk saat ini," kata Niki dilansir The Hollywood Reporter, Jumat (13/3/2020).
Disney Rilis Harga Premium untuk Menyaksikan Film 'Mulan'
Dalam sejarahnya, belum pernah Disney menunda rilis film sampai empat kali, apalagi untuk film sekaliber Mulan yang ditunggu-tunggu di seluruh dunia.
FIlm layar lebar Mulan ditunggu-tunggu penayangannya di bioskop, karena para penggemar film animasi dengan judul sama, Mulan, telah sukses besar di banyak negara.
Sukses di animasi mendorong Disney membuat remake film yang mengisahkan seorang tokoh perempuan China yang menyamar menjadi tentara, dan gemilang di medan tempur hingga menuai pujian kaisar.
Itulah yang menyedot rasa penasaran khalayak pecinta Mulan untuk menyaksikan dalam medium yang berbeda, yaitu di layar bioskop dan pemerannya bukan animasi, melainkan seorang gadis cantik, Liu Yifei sebagai Mulan.
Untuk itu, Disney telah merilis harga internasional untuk film Mulan yang akan tayang di Disney+ pada 4 September 2020.
Di Amerika Serikat, akses untuk menyaksikan Mulan dikenakan biaya sebesar 29,99 dolar atau setara Rp 440.000.
Namun CEO Disney Bob Chapek mengatakan, jika harga tersebut akan berbeda di tiap negara.
"Di AS harganya akan menjadi 29,99 dolar dan akan sedikit berbeda di negara lain," ujar Chapek dilansir Variety, Selasa.
Untuk wilayah Eropa termasuk Spanyol dan Italia, akses premium dikenakan biaya 26,01 dolar atau Rp 381.000.
Sedangkan di Selandia Baru 26,08 dolar atau Rp 382.000 dan Australia 25,07 atau Rp 368.000.
Meski demikian, info untuk film "Mulan" belum aktif di beberapa wilayah termasuk India.