Ia melanjutkan, tantangan calon pasangan tunggal bersifat internal dan eksternal.
Menurutnya, secara internal, psikologi pemenang yang seolah "berada di atas angin" bisa berbahaya, jika kekuatan pendukung kotak kosong semakin terkonsolidasi.
Sementara, secara eksternal, pembagian dan distribusi tugas-tugas elektoral di koalisi partai besar, kalau tidak di kelola dengan baik akan menimbulkan dominasi dan marginalisasi.
"Harus ada pembagian kerja proporsional di antara para pendukung," tandas Luhur.(*)