TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Peringkat Universitas Hasanuddin atau Unhas di klasterisasi kampus tingkat 1 naik peringkat.
Kalau tahun 2019 lalu Unhas berada di posisi ke-8 dari 13 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kini naik satu strip di urutan ke-7.
• Pembongkaran Stadion Mattoanging Tunggu Lelang, PSM Berharap Kemudahan Venue Stadion di AFC Cup 2020
• Jangan Tiru Aksi Model Cantik Ini, Tak Punya SIM, Kena Tilang, Malah Tawari Polisi Hubungan Badan
Hal itu sejalan dengan pengumuman Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Ditjen Dikti Kemendikbud RI), Senin (17/8/2020).
Ditjen Dikti Kemendikbud RI mengumumkan peringkat terbaru Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2020,
Terkait pencapaian tersebut, Ketua Tim Klasterisasi Unhas, yang juga merupakan Direktur Komunikasi, Suharman Hamzah PhD HSE angkat bicara.
Suharman menjelaskan bahwa Klasterisasi Perguruan Tinggi Kemendikbud merupakan ciri kualitas perguruan tinggi yang telah terdokumentasi.
“Klasterisasi Perguruan Tinggi oleh Kemendikbud disusun berdasarkan empat indikator," jelas pemegang PhD dari Jepang ini.
"Yaitu input, proses, output, dan outcome. Unhas berhasil mencatat skor sempurna, yaitu 4.000 untuk indikator input," lanjutnya.
• Misteri Senapan Tak Pernah Dikeluarkan PLA, Muncul di Perang Suriah dan Sudan, Tiruan China dari AS
• 4.596 Calon Mahasiswa Lulus Jalur UTBK-SBMPTN Unhas 2020, Terbanyak 11 Secara Nasional
"(Hasil pmeringkatan terbaru Ditjen Dikti Kemendikbud RI) Ini merupakan capaian yang menggembirakan bagi kita semua,” tuturnya.
Masing-masing indikator dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi terdiri atas beberapa komponen.
Dosen Berpendidikan S3
Semisal Indikator Input dengan komponen persentase dosen berpendidikan S3, persentase dosen dalam jabatan lektor kepala dan guru besar.
Kemudian rasio jumlah mahasiswa terhadap dosen, jumlah mahasiswa asing, jumlah dosen bekerja sebagai praktisi di industri minimal enam bulan.
Selanjutnya indikator Proses mencakup diantaranya Akreditasi Institusi BAN-PT, Akreditasi program studi BAN-PT, Pembelajaran Daring, Kerja Sama perguruan tinggi.
KKelengkapan Laporan PDDIKTI dan jumlah Prodi melaksanakan program merdeka belajar, dan jumlah mahasiswa mengikuti program Merdeka Belajar.
Sementara itu indikator Output mencakup komponen jumlah artikel ilmiah terindeks per dosen, kinerja penelitian,
kinerja kemahasiswaan, jumlah prodi yang terakreditasi/bersertifikasi internasional.
Terakhir yakni Indikator Outcome mencakup Kinerja Inovasi, Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan,
Jumlah sitasi per dosen, Jumlah patent per dosen, dan Kinerja pengabdian masyarakat.
Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu, menyambut bahagia capaian ini.
Ia menyebut dalam beberapa tahun terakhir ini, Unhas telah masuk dalam Klaster I perguruan tinggi, namun baru kali ini mencapai posisi 7.
“Ini semua berkat dedikasi dan kerja keras sivitas akademika Unhas, yang didukung oleh kekompakan dan kerja sama.
"Kita selama ini ada di posisi 8. Untuk naik ke atas itu tantangannya luar biasa. Tapi saya bilang ke teman-teman, asal kita kerja sama, InsyaAllah bisa,” paparnya via rilisnya ke tribun-timur.com.
Prof Dwia berharap posisi ini menjadi penyemangat untuk bekerja ulet dan berkontribusi lebih optimal dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk pembangunan nasional.
Hal ini juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi sivitas akademika untuk terus melahirkan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat dalam meningkatkan daya saing bangsa.
“Indikator input kita berhasil mencapai skor sempurna, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mencapai nilai ini.
"Ini menandakan SDM kita paling unggul. Artinya, kita memiliki modal besar untuk meningkatkan capaian pada indikator proses, output, dan outcome,” sambungnya.
Capaian ini sekaligus juga menjadi bukti bahwa perguruan tinggi di luar Pulau Jawa juga dapat menunjukkan kualitas yang unggul.
“Semoga ini dapat memotivasi perguruan tinggi lain, terutama di Indonesia Timur untuk meningkatkan kualitas,” tutupnya.
Perguruan Tinggi Klaster 1 Tahun 2020:
1. Institut Pertanian Bogor
2. Universitas Indonesia
3. Universitas Gadjah Mada
4. Universitas Airlangga
5. Institut Teknologi Bandung
6. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7. Universitas Hasanuddin
8. Universitas Brawijaya
9. Universitas Diponegoro
10. Universitas Padjadjaran
11. Universitas Sebelas Maret
12. Universitas Negeri Yogyakarta
13. Universitas Andalas
14. Universitas Sumatera Utara
15. Universitas Negeri Malang.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian