TRIBUNGOWA.COM, BONTOMARANNU - Jamaah An-Nadzir menjadwalkan mulai menyembelih hewan kurban pada Kamis (30/7/2020) esok.
Penyembelihan hewan kurban akan dilakukan setelah melaksanakan Salat Iduladha secara berjamaah.
"Iya seperti itu, jadi kita mulai menyembelih hewan kurban pada Kamis 30 Juli besok," kata Pimpinan Jamaah An-Nadzir, Ustaz M Samiruddin Pademmui, kepada tribun-timur.com, Rabu (29/7/2020).
Ustaz Samir mengatakan, Jamaah An-Nadzir mengurbankan dua ekor sapi pada Iduladha 1441 Hijriah tahun 2020 ini.
Selain itu, pihaknya juga mengurbankan beberapa ekor kambing.
Penyembelihan rencananya akan dilakukan selama dua hari hingga Jumat (31/7/2020).
"Ada yang dipotong Hari Kamis besok, ada juga yang baru dipotong Hari Jumat. Untuk sementara dua ekor sapi dan beberapa ekor kambing juga," ungkapnya.
Salat Iduladha Jamaah An-Nadzir akan digelar pada Kamis (30/7/2020) di halaman Masjid Baitul Muqaddis Perkampungan Jemaah An-Nadsir, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Para jamaah An-Nadzir akan mengenakan pakaian khas berwarna hitam.
Laki-laki memakai celak, sementara perempuan menggunakan cadar penutup muka dan jilbab besar.
"Akan diikuti oleh sekitar 500-an Jamaah An-Nadzir," terangnya.
Ustadz M Samiruddin Pademmui menjelaskan, Jamaah An-Nadzir menetapkan 1 Dzulhijjah 1441 Hijriah pada 20 Juli 2020 lalu.
Sehingga 10 Dzulhijjah jatuh pada 30 Juli 2020.
Penetapan 1 Dzulhijjah tersebut diputuskan setelah melakukan pemantauan bulan oleh tim tujuh.
"Berdasarkan laporan pemantauan tim tujuh, terjadi pergantian bulan tanggal 19 Juli jam 1 siang. Jadi terhitung 1 Dzulhijjah pada 20 Juli," katanya.
"Sehingga pada tanggal 30 Juli 2020 sudah masuk 10 Dzulhijjah," tambah Ustadz Samir.
Diketahui, Jemaah An-Nadzir adalah kelompok organisasi Islam yang memiliki perkampungan di Jl STPP Gowa, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa.
Dari tinjauan bahasa Arab, An-Nadzir memiliki makna pemberi peringatan, bukan hanya pengikutnya melainkan juga masyarakat umum.
Jamaah An-Nadzir ini memiliki ciri khas yaitu rambut pirang dan memakai celak bagi laki-laki. Sementara bagi perempuan menggunakan cadar penutup muka dan jilbab besar.
Ciri khas tersebut dilakukan jemaah An-Nadzir untuk mengikuti ajaran Rasulullah yaitu memanjangkan rambut dan berwarna pirang.
Jamaah ini juga memiliki perbedaan dalam penetapan waktu salat. An-Nadzir menggunakan alat pengukur bayangan matahari.
Misalnya Salat Lohor ditetapkan pukul 16.00 Wita, Asar pada pukul 16.30 Wita, serta Maghrib ketika senja dan langit gelap lalu waktu Isya dilakukan menjelang subuh yakni pukul 05.00 Wita.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @bungari95