Banjir Bandang Luwu Utara

Alih Fungsi Lahan Diduga Salah Satu Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara

Penulis: Chalik Mawardi
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, berupaya membersihkan material pasir dan lumpur yang menimbun rumah mereka, Kamis (23/7/2020).

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Luwu Utara Ahmad mengatakan, dari analisa sementara pantauan udara terdapat dua longsoran besar.

Diakibatkan adanya proses geologi di dalam kawasan hutan lindung Gunung Lero dan Gunung Magandang.

"Ini berdasarkan pantauan udara dan hasil analisa sementara, dimana banjir bandang kemarin masuk sebagai bencana geologi yang diakibatkan oleh proses alamiah," ujar Ahmad.

Anggota Ikatan Alumni Geologi Unhas menjelaskan, ada dua titik longsoran besar di Gunung Lero dan Gunung Magandang .

Material longsor Gunung Lero mengarah ke hulu Sungai Radda di Desa Meli dan Desa Radda.

Sedangkan material longsoran Gunung Magandang mengarah ke Sungai Salu Kula melalui anak-anak sungainya.

"Sungai ini terletak dan mengalir melalui Desa Lero. Aliran saat banjir bandang membawa sedimen ke dua sungai tersebut (Sungai Radda dan Sungai Masamba)," ujar Ahmad.

Ia menambahkan, curah hujan tinggi menjadi faktor pendorong.

Mengakibatkan sedimen yang sebelumnya telah tertumpuk di hulu sungai terbawa air di saat intensitas hujan sedang tinggi.

Seperti yang berlangsung di Luwu Utara hingga saat ini.

"Jadi sedimen yang terbawa dari longsoran mengarah ke badan sungai. Badan sungai yang kecil tidak mampu menampung volume sedimen yang besar, sehingga saat curah hujan tinggi sedimen menjadi terbawa saat banjir melanda," jelasnya.

"Sedimen yang jatuh jenisnya pasir, berasal dari batu granit di pegunungan serta lumpur yang ikut terbawa," terang dia.

Kendati demikian, faktor utama penyebab banjir bandang dan jumlah titik longsoran masih harus melalui kajian lebih lanjut.

Ahmad berharap masyarakat yang bermukim di bantaran sungai untuk sementara tidak kembali ke hunian.

"Hingga BMKG menyatakan kondisi cuaca kondusif," tuturnya.(*)

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

Berita Terkini