TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso mendapat dukungan dari koleganya setelah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pengambilan jenazah pasien dalam pemantauan (PDP) di Rumah Sakit Daya, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar beberapa waktu lalu.
"Kasihan sekali saudaraku ustaz Hadi," tulis Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Makassar Abdul Wahab Tahir di Group WhatsApp SOMMBER'NA DPRD Makassar pada Senin (12/7/2020) malam.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Chaerul menyatakan Ibrahim ditetapkan tersangka setelah melalui gelar perkara sejak Jumat lalu.
"Semoga dimudahkan segala urusannya saudaraku ustad Hadi," tulis Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Makassar Ari Ashari Ilham di Group sama.
Dukungan moril juga datang dari anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Makassar Muliati. Menurutnya, Ibrahim adalah orang baik.
"Astagfirullah. Baik sekali, sedihkumi kurasa. Apami yang harus diperbuat," kata anggota Komisi B Keuangan dan Ekonomi DPRD Makassar itu.
Terpisah, Budiman warga Sudiang bercerita jika ustaz Hadi orangnya sangat baik meski diakuinya Hadi tidak mengenal dirinya.
"Ustaz Hadi tidak kenal saya tapi saya sangat tahu orangnya sangat baik. Memang ustaz Hadi besar dan tinggal di masjid sebelum menikah. Beliau tinggal di Masjid Multazam, Taman Sudiang Indah," kata Budiman.
"Ustaz Hadi juga sekaligus imam masjid di sana. Beliau mengurus pemandian jenazah masyarakat di sana," tambah Budiman.
Laporan wartawan tribuntimur.com / Abdul Azis Alimuddin