Sebelumnya Palopo sudah stabil, sekarang ada pergerakan kasus.
Kota yag masih perlu perhatian dengan Rt yang tinggi di antaranya adalah Luwu dengan Rt, 2.18. Luwu Utara (1.54), Luwu Timur (1.28).
Takalar cenderung menurun dengan posisi Rt 1.01.
Makassar sudah bergerak di bawah angka satu dengan Rt. 0.98.
Rapid Test dan PCR Swab
Rapid test bukanlah tes untuk mendiagnosis Covid-19. Rapid test hanyalah pemeriksaan penyaring atau skrining untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG yang dihasilkan tubuh ketika terpapar virus Corona.
Perlu diketahui, pembentukan antibodi IgM dan IgG membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa hingga 2–4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.
Oleh sebab itu, hasil negatif pada rapid test tidak bisa dijadikan penentu seseorang tidak terinfeksi virus Corona.
Hasil positif pada rapid test juga tidak bisa dijadikan penentu bahwa seseorang terinfeksi virus Corona.
Hal ini karena antibodi yang terdeteksi bisa saja IgM dan IgG yang dibentuk oleh tubuh karena infeksi virus yang lain, termasuk virus dari kelompok coronavirus selain SARS-CoV-2. Hasil seperti ini dikatakan hasil positif palsu (false positive).
Di sinilah pentingnya melakukan tes PCR. Tes PCR akan memastikan hasil dari rapid test.
Sampai saat ini, tes PCR merupakan pemeriksaan diagnostik yang dianggap paling akurat untuk memastikan apakah seseorang menderita COVID-19 atau tidak.
Salah satu perbedaan dari PCR swab dan rapid test adalah jenis sampel yang diambil. Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah.
Metode rapid test memeriksa virus menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah. Antibodi tersebut terbentuk dalam tubuh saat kita mengalami infeksi virus.
Jadi, jika di dalam tubuh kita terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM dalam tubuh akan bertambah.