TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tren kasus baru Covid-19 di Sulawesi Selatan dan Makassar belum menunjukkan tandai landai apalagi turun.
Saat Sulsel dapat tambahan 180 kasus baru Covid-19, lebih 100-an dari Kota Makassar Jumat (3/7/2020), Ketua IDI Makassar dr Siswanto Wahab menyebut situasi Makassar sangat menyeramkan.
Dokter Yudi: Pemprov Sulsel Jangan Seperti Superhero Mau Tangani Semua Pasien Covid-19 di Makassar
Sandiaga Uno Sangat Kaget Saat Tahu Istri Nur Asia Hamil Lagi, Bang Sandi Kayak Mau Pingsan
Lirik Lagu Kepastian Aurel Hermansyah Trending Youtube, Bisa Ikuti Lagu Atta Teman Tapi Cinta?
Pada Sabtu(4/7/2020), pasien Covid-19 Sulsel bertambah 195 kasus baru lagi.
Penanganan Covid-19 di Makassar dan Sulawesi Selatan belum menunjukkan tanda keberhasilan.
Hingga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar dr Siswanto Wahab menyebut situasi Covid-19 di Makassar Ibu Kota Provinsi Sulsel dengan istilah Seram.
Pada Sabtu (4/7/2020), berdasarkan rilis Tim Gugus Covid-10 dr Achmad Yurianto beberapa saat lalu, Sulsel punya 195 pasien baru Covid-19.
Sandiaga Uno Sangat Kaget Saat Tahu Istri Nur Asia Hamil Lagi, Bang Sandi Kayak Mau Pingsan
Lirik Lagu Kepastian Aurel Hermansyah Trending Youtube, Bisa Ikuti Lagu Atta Teman Tapi Cinta?
Sulsel urutan ketiga setelah Jatim dan DKI Jakarta.
"Luar biasa Makassar ini sekarang. Terus terang sebagai Ketua IDI Makassar melihat situasi ini. Mau keluar aja takut, menyeramkan. Seram sekarang Makassar, menyeramkan Bayangkan ini hari (Jumat 3 Juli 2020) 180 penderita kalau dilihat jumlah penduduk, menyeramkan!."
"Pemerintah pusat harus tahu makassar sangat berbahaya sekarang ini." demikian penggalan wawancara dr Siswanto Wahab yang beredar di grup-grup WhatsApp di Makassar.
Humas IDI Makassar, dr Wachyudi Muchsin, membenarkan itu adalah rekaman wawancara Ketua IDI Makassar dengan salah satu radio berjejaring nasional pada Jumat (3/7/2020).
dr Yudi berharap Pemerintah Pusat dan Presiden Jokowi memberi perhatian khusus kepada Makassar dan Sulsel.
Mengingat daerah ini dengan jumlah penduduk yang tidak sebanyak Pulau Jawa tapi penularan pasien Covid-19 sangat mengkhawatirkan.
dr Yudi menyebutkan ada dua dokter senior Makassar terdampak Covid-19.
'Sudah dua dokter senior Makassar kemarin dan hari ini. Dua meninggal, satu status PDP dan positif," kata dr Yudi.
Alumnus Fakultas Kedokteran UMI Makassar ini berharap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah tidak buru-buru mencopot lagi Pj Wali Kota Makassar yang baru.