“Kita ingin secepat-cepatnya menyelesaikan masalah ini. Kalau bisa dua minggu atau satu bulan ini bisa kendalikan, kenapa tidak. Terkait masalah-masalah yang timbul, seperti penolakan Rapid Test itu hanya kurang edukasi, tidak ada yang menolak kebaikan," tuturnya.
"Makanya jika kita bergerak bersama, termasuk media massa, maka saya yakin bisa cepat. Jika ada yang memprovokasi warga, itu kita lawan dengan edukasi yang massif, saya sangat yakin warga Makassar itu cerdas,” lanjutnya.
Acara apel ini melibatkan tiga ribuan personel yang terdiri atas 400 orang dari Satpol PP (inspektur covid), 200 orang dari Dinas Perhubungan, 200 orang dari Dinas Pemadam Kebakaran.
50 orang dari BPBD, 168 orang Camat dan lurah, 153 orang LPM kelurahan, 30 orang PMI, 996 Ketua RW, dan selebihnya dari pihak TNI dan Polri.
Sementara, kendaraan water gunner 8.000 liter yang bergerak sebanyak 14 unit, 6 unit untuk kapasitas 6.000 liter, disinfektan sprayer 2.500 unit, pemadam motor 800 liter 14 unit.
Hadir dalam acara ini yakni Asisten Pemerintahan Kota Makassar Sabri, Kepala dinas kesehatan Dr NAisyah Tun Azikin, Kepala Dinas Perhubungan Mario Said, Kasatpol PP Iman Hud, Kepala BPBD Makassar Rusli, Plt Kadis Damkar Taufiek Rachman, Camat Ujung Tanah Andi Unru, dan jajaran lurah se-kecamatan Ujung Tanah.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Saldy