Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Masjid Al Markaz Al Islami Makassar melaksanakan Shalat Gerhana Matahari.
Pelaksanaan shalat ini diikuti sekitar 100 lebih jemaah mulai pukul 15.56 wita, Minggu (21/6/2020).
Bagi Ketua Umum YIC, Prof Basri Hasanuddin, makna dari pelaksanaan shalat gerhana matahari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT yang menciptakan alam semesta.
Selain itu, momen ini juga sebagai bentuk meningkatkan taqwa setiap individu umat Islam kepada pencipta.
"Sehingga momen ini tidak bisa dilewatkan begitu saja. Kita harus meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan shalat khusus yang kita sebut sholat gerhana," ujar Prof Basri Hasanuddin.
Diketahui, gerhana matahari yang terjadi hari ini adalah Gerhana Matahari Cincin (GMC).
Sebagian wilayah di Indonesia terdiri dari 31 provinsi disinggahi fenomena alam tersebut termasuk Sulsel.
Pelaksanaan shalat gerhana matahari ini lanjut Prof Basri Hasanuddin juga dimaknai sebagai bentuk kekaguman umat manusia kepada Allah SWT.
Maka dari itu, manusia patut bersyukur telah diberikan nikmat yang disediakan di dunia.
"Mudah-mudahan dalam peristiwa penting ini kita juga terhindar dari segala marabahaya," harapnya.
Dalam pelaksanaan shalat gerhana matahari ini, dilakukan dalam dua rakaat.
Satu rakaat terdiri dari dua rukuk dan sekali sujud begitu juga pada saat rakaat kedua.
Tak lupa, perilaku social distancing diberlakukan pihak panitia Al Markaz dalam sholat gerhana ini.
Diharapkan pula melalui shalat gerhana matahari tersebut turut dipanjatkan doa agar wabah virus corona (Covid-19) bisa lenyap.
"Kita tetap jalankan protokol kesehatan dalam shalat gerhana matahari ini. Apapun jenis sholatnya di tengah wabah akan kita terapkan protokol kesehatan," pungkasnya.
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @wahyususanto_21