TRIBUNBANTAENG.COM, BANTAENG - Sawah dan ladang jagung di Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng terdampak banjir.
Luas sawah yang terdampak sebanyak 10 hektar, begitupula kebun jagung yang ikut terendam.
Hal itu disampaikan oleh ketua kelompok tani di Desa Bonto Jai, Sampara Dg Alle.
"Sawah sekitar 10 hektar terendam waktu banjir dan tanaman jagung juga ikut terendam," kata Sampara Dg Alle, saat di temui TribunBantaeng.com, di Rabu, (17/6/2020).
Alhasil, kerugian ditaksir sebanyak Rp 50 juta yang dialami beberapa petani. Mulai dari biaya benih, biaya pengolahan lahan dan biaya penanaman.
Sementara, saat banjir melanda ladang jagung kondisinya sudah masuk pemupukan kedua.
Sehingga, para petani jagung merugi sekitar Rp 35 juta, mulai dari biaya benih hingga biaya pemupukan kedua.
"Gara-gara banjir ini yang tanam padi rugi sekitar Rp 50 juta kalau yang tanam jagung rugi sekitar Rp 35 juta," ujarnya.
Ia mengaku, mendengar bahwa para petani yang terdampak banjir bakal mendapat bantuan dari pemerintah.
Untuk itu, ia berharap semoga bantuan itu dapat terealisasikan.
"Dengar-dengar ada bantuan, semoga saja ada betul bantuan," jelasnya.
Selain itu, hal yang sama dialami Basri petani padi di Kelurahan Lebang, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng.
Namun, Basri belum mengetahui kerugian yang dialami akibat banjir yang melanda sawahnya.
Reporter: Achmad Nasution