Baca tanpa iklan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rencana pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di bekas Terminal Toddopuli mulai digarap tim teknis Pemkot Makassar.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, yang diminta menyukseskan pembangunan RTH ini sudah menyusun maket atau konsep pembangunannya.
Plt Kepala Dinas PU Makassar, Nirwan Mungkas, mengatakan RTH yang akan dibangun diatas lahan Pemkot Makassar ini tidak akan membebani pemerintah dalam hal keuangan.
"Jadi skenario penganggarannya itu melibatkan CSR swasta. Alhamdulillah saat ini tim juga telah menyusun maket pembangunan RTH yang akan dibuat berbeda dari RTH yang ada di Makassar," ujar Nirman, Rabu (10/6/2020).
Ia menjelaskan, alasan Pj Wali Kota memilih melibatkan CSR agar pembangunannya bisa terealisasi dalam waktu yang tidak lama.
"Banyak mitra kita (swasta) yang punya dana CsR namun belum ada peruntukannya. Nah dari inilah ide Pak Wali untuk mengalihkan anggaran CSR swasta ke pembangunan RTH. Pembangunan RTH di ibukota, juga bagian yang diatur dalam peraturan pemerintah mengenai lingkungan hidup," katanya.
Menurut Nirman, jika pihaknya ngotot membangun RTH dengan berharap anggaran pemerintah, itu belum bisa ia pastikan akan terealisasi dalam tahun 2020 ini.
Pasalnya, anggaran yang dikeluarkan pemerintah harus masuk dalam perencanaan setahun sebelum pelaksanaan konstruksi dimulai.
Olehnya, solusi yang ditawarkan PJ Yusran, kata Nirman melalui bantuan CSR.
Adapun luas lahan di bekas Terminal Toddopuli itu seluas 16 ribu meter persegi, didalamnya tercatat 9 ribu meter persegi lahan milik Pemkot Makassar.
"Pekan ini diagendakan bertemu Perumnas kita akan duduk bersama membahas RTH ini, semoga ad kesepakatan bersama," tambahnya..
Khusus untuk estimasi anggaran, Norman telah melakukan kajian, bahwa RTH ini membutuhkan anggaran sebesar Rp 14 miliar.
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy